Kulit pisang merupakan salah satu limbah agroindustri yang potensial digunakan sebagai bahan pakan alternatif bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan kulit pisang dalam berbagai bentuk dan proporsi terhadap nilai kecernaan bahan kering (KCBK), bahan organik (KCBO), protein kasar (KCPK), lemak kasar (KCLK), dan serat kasar (KCSK) pada ternak ruminansia. Hasil review menunjukkan bahwa penggunaan kulit pisang dalam bentuk terfermentasi secara umum meningkatkan nilai kecernaan dibandingkan kulit pisang segar atau kering. Nilai KCBK tertinggi tercatat pada perlakuan kulit pisang fermentasi dengan konsentrat dan hijauan (74,58%), sedangkan nilai KCBO tertinggi diperoleh dari kombinasi kulit pisang dan buah kakao yang difermentasi menggunakan mikroba starbio (80,65%). KCPK juga mengalami peningkatan signifikan hingga lebih dari 65% bila kulit pisang dikombinasikan dengan bahan berprotein tinggi dan difermentasi, dibandingkan dengan kulit pisang segar yang hanya mencapai 12%. KCLK meningkat pada perlakuan fermentasi, sedangkan KCSK cenderung menurun jika kulit pisang diberikan dalam jumlah besar tanpa perlakuan pendahuluan. Dibandingkan dengan referensi jurnal asli, penggunaan kulit pisang secara optimal dapat memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi pakan, asalkan pengolahan dan formulasi ransumnya dilakukan dengan tepat. Dengan demikian, kulit pisang memiliki prospek sebagai bahan pakan ruminansia yang ekonomis dan berkelanjutan jika dikelola melalui pendekatan teknologi pakan yang sesuai. Kata kunci: Kulit pisang, Ransum, Ruminansia, Kecernaan
Copyrights © 2025