General anestesi banyak digunakan dalam prosedur pembedahan, namun dapat menimbulkan beberapa efek samping salah satunya adalah Postoperative Nausea and Vomiting (PONV). Bila tidak ditangani, PONV dapat menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya adalah pneumonia aspirasi yang mengancam nyawa. Penanganan PONV tidak hanya dilakukan dengan terapi farmakologis, tetapi juga melalui pendekatan non farmakologis seperti Early Mobilization. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Early Mobilization terhadap kejadian Post Operative Nausea and Vomiting pada pasien pasca general anestesi di RS PKU Muhammadiyah gamping. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen tanpa kelompok kontrol dengan rancangan repeated-treatment design, pengambilan data menggunakan metode time-series dengan sampel 61 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi RINVR dan SPO Early Mobilization. Analisis data menggunakan Friedman test dan Post-hoc Wilcoxon. Sebelum dilakukan Early Mobilization rata-rata tingkat PONV adalah 9.49. Setelah Early Mobilization, terjadi penurunan yang bertahap: sesi 1 (7.64), sesi 2 (4.54), dan sesi 3 (2.49) dengan p-value 0.000. Setiap sesi pemberian intervensi terbukti efektif dalam mengurangi tingkat PONV dengan Asymp. Sig 0.000. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian Early Mobilization terhadap kejadian Postoperative Nausea and Vomiting pada pasien pasca general anestesi di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Copyrights © 2025