Banyak faktor yang meempengaruhi lamanya penyembuhan luka diantaranya usia, jenis kelamin, nutris, derajat luka, pengontrolan gula darah, perawatan luka, aktifitas fisik. Kebanyakan penderita diabetes melitus mengalami luka yang susah untuk disembuhkan bahkan ada yang sampai berakhir pada kasus amputasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat penyembuhan luka. Metode penelitan ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan design penelitian tekni sampling non probability. Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien di Ruang rawat inap Gardenia yang mempunyai luka dengan riwayat diabetes melitus dari bulan Januari sampai April sebanyak 55 pasien. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar obsrvasi yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian, kuesioner dan lembar observasi penelitian disusun berdasarkan tinjauan teoritis. Hasil penelitian menggambarkan bahwa hubungan usia dengan derajat luka memiliki nila p value 0,027. Hubungan jenis kelamin dengan derajat luka p value 0,004. Hubungan nutris dengan derajat luka memiliki nilai p value 0,009. Hubungan pengontrolan gula darah dengan derajat luka p value 0,000. Hubungan perawatan luka dengan derajat luka memiliki nilai p value 0,000. Hubungan beraktifitas fisik dengan derajat luka memiliki nilai p value 0,000. Dapat disimpulkan bahwa usia, jenis kelami nutrisi,pengontrolan gula darah manajemen perawatan luka, aktifitas fisik dengan derajat luka memiliki hubungan yang signifikan pada pasien diabetes melitus.
Copyrights © 2024