Minyak kemiri (aleurites moluccana) memiliki potensi aplikasi yang luas dalam industri pangan, kosmetik, dan bioenergi. Pemilihan pelarut dan rasio bahan terhadap pelarut merupakan faktor kunci yang memengaruhi efisiensi dan kualitas hasil ekstraksi. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pelarut n-heksana dan etil asetat serta variasi rasio biji kemiri terhadap pelarut terhadap parameter seperti rendemen, densitas, kadar air, bilangan penyabunan, dan kandungan asam lemak bebas (FFA). Rendemen tertinggi sebesar 61,77% diperoleh menggunakan n-heksana pada rasio 1:6, sedangkan etil asetat mencapai rendemen maksimal 58,33% pada rasio yang sama. Minyak dengan n-heksana memiliki densitas lebih rendah dan kadar air lebih sedikit dibandingkan dengan etil asetat, sementara bilangan penyabunan dan FFA menunjukkan hasil yang bervariasi, tetapi tetap memenuhi standar mutu SNI 01- 4462-1998. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa n-heksana lebih efisien dalam menghasilkan minyakkemiri dengan rendemen tinggi dan kualitas fisikokimia yang baik, sedangkan etil asetat memiliki potensi untuk aplikasi kosmetik dan nutrisi karena kandungan bioaktifnya. Optimalisasi parameter ekstraksi seperti suhu dan waktu serta eksplorasi pelarut ramah lingkungan menjadi peluang untuk penelitian lebih lanjut, guna mendukung keberlanjutan dan peningkatan nilai ekonomi biji kemiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025