Polusi udara merupakan masalah lingkungan global serius dengan dampak kesehatan signifikan, diperburuk oleh keterbatasan sistem pemantauan konvensional yang ada. Kondisi udara di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, yang pernah mencapai kategori "sangat tidak sehat", menggarisbawahi urgensi pemantauan lokal. Penelitian ini bertujuan merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) untuk menyediakan informasi real-time guna mendukung kesehatan pengguna fasilitas. Sistem dikembangkan menggunakan model Waterfall, melibatkan mikrokontroler ESP32, sensor PM2.5, DHT22, MQ-135, dan LCD. Data dikirim ke server via HTTP POST, disimpan di MySQL, kemudian divisualisasikan melalui dashboard web dan dikirim sebagai notifikasi Telegram. Hasil menunjukkan sistem berhasil diimplementasikan dan diuji fungsionalitasnya; akuisisi, transmisi data, tampilan web real-time (termasuk historis dan rekomendasi adaptif), serta notifikasi Telegram terbukti efektif. Pengujian di lapangan memvalidasi akurasi sensor PM2.5, serta menunjukkan rata-rata PM2.5 7.9 µg/m³ (BAIK) di dalam stadion dan 18.89 µg/m³ (SEDANG) di jalur keluar masuk GOR, membuktikan kemampuan sistem dalam menyediakan informasi kualitas udara yang akurat dan responsif di lokasi berbeda.
Copyrights © 2025