Objective: This study aims to determine the importance of appropriate device selection and training in optimizing delivery outcomes and reducing the incidence of cesarean delivery.Methods: The method used in this research is a literature review using three databases: PubMed, NCBI, and Google Scholar, covering publications from 2014 to 2024. A total of 19 articles were included after screening.Results: Labor dystocia is characterized by slow progress of labor. It is the leading cause of unplanned cesarean delivery. The WHO Partograph, recognized for its flexibility and real-time monitoring capabilities, enables early detection of complications and helps reduce unnecessary interventions. Conversely, the Friedman Curve provides a more rigid temporal framework, which may lead to overdiagnosis and higher cesarean delivery rates. Conclusion: While both tools are beneficial, the WHO Partograph demonstrates greater adaptability and effectiveness in managing labor dystocia, particularly in varied clinical environments.Perbandingan Antara Partograf WHO dan Kurva Friedman dalam Diagnosis Labor DystociaAbstrakTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya pemilihan alat yang tepat dan pelatihan untuk mengoptimalkan hasil persalinan dan mengurangi kejadian persalinan sesar.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tinjauan literatur dengan menggunakan tiga database yaitu PubMed, NCBI, dan Google Scholar. Dengan rentang waktu pencarian selama 10 tahun terakhir yaitu tahun 2014 hingga tahun 2024. Setelah dilakukan skrining, terdapat 19 artikel yang digunakan dalam penelitian iniHasil: Persalinan macet (Labor dystocia) ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat. Hal ini merupakan penyebab utama persalinan sesar yang tidak direncanakan. Partograf WHO, yang dikenal dengan fleksibilitas dan pemantauan waktu yang nyata, memungkinkan deteksi dini komplikasi dan mengurangi intervensi yang tidak perlu. Sebaliknya, Kurva Friedman memberikan kerangka kerja temporal yang lebih kaku, yang dapat menyebabkan overdiagnosis dan peningkatan angka persalinan sesar. Kesimpulan: Meskipun kedua alat tersebut berharga, Partograf WHO menunjukkan kemampuan beradaptasi dan efektivitas yang lebih besar dalam mengelola distosia persalinan,
Copyrights © 2025