Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi petunjuk bagi umat manusia (hudan linnas), namun agar manusia dapat menemukan petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur’an tersebut maka manusia harus berusaha memahaminya. Memahami Al-Qur’an bukanlah perkara yang mudah karena harus memenuhi berbagai persyaratan yang ketat di dalamnya sehingga meskipun kebenaran penafsiran terhadap Al-Qur’an tetaplah nisbi, namun tidak semua orang dapat melakukannya. Terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk memahami Al-Qur’an, yakni tekstual dan kontekstual. Pendekatan tekstual dan kontekstual selalu mewarnai perjalanan umat Islam. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi pemahaman tekstual dan kontekstual memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk sikap moderat dalam beragama.
Copyrights © 2024