Sitinjau Lauik yang terletak di Kota Padang dikenal sebagai salah satu kawasan yang pernah terjadi longsor, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi geografis dan karakteristik tanah di daerah ini menjadikan lereng-lerengnya rentan mengalami gangguan kestabilan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng eksisting, dengan tujuan sebagai dasar dalam memahami potensi bahaya longsor di wilayah tersebut. Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai faktor keamanan dari kondisi lereng eksisting. Data yang digunakan diperoleh melalui pengujian laboratorium terhadap sampel tanah dari lokasi penelitian, yang meliputi uji kadar air, berat jenis, berat volume, dan uji geser langsung (direct shear test). Selanjutnya, analisis stabilitas lereng dilakukan menggunakan dua pendekatan, yaitu metode Fellenius secara manual dan pemodelan numerik menggunakan software Plaxis 2D dengan pendekatan model tanah Mohr-Coulomb. Dari hasil analisis diperoleh bahwa lereng eksisting memiliki nilai faktor keamanan sebesar 0,98 berdasarkan perhitungan metode Fellenius, dan sebesar 1,11 berdasarkan simulasi menggunakan Plaxis 2D. Kedua nilai tersebut berada di bawah standar ambang batas aman stabilitas lereng sesuai dengan SNI 8460:2017 yaitu ≥ 1,5, yang mengindikasikan bahwa lereng dalam kondisi tidak stabil dan berpotensi mengalami keruntuhan apabila tidak segera ditangani. Hasil ini menjadi landasan awal untuk pertimbangan teknis dalam penanganan risiko longsor di kawasan Sitinjau Lauik, Kota Padang.
Copyrights © 2025