Penelitian ini mengeksplorasi dinamika komunikasi remaja di media sosial dalam perspektif sosiologi komunikasi, dengan menyoroti proses pembentukan identitas dan relasi sosial. Media sosial menjadi ruang baru bagi remaja untuk mengekspresikan diri, membentuk citra diri, serta membangun koneksi sosial yang kompleks. Dengan pendekatan kualitatif dan teori interaksionisme simbolik, penelitian ini menemukan bahwa media sosial mendorong munculnya identitas ganda (online dan offline) dan pembentukan komunitas berbasis kesamaan minat. Namun, fenomena ini juga menimbulkan tantangan seperti tekanan sosial, pencitraan berlebih, dan risiko cyberbullying yang dapat mempengaruhi kestabilan identitas dan kualitas hubungan sosial remaja. Temuan ini menegaskan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran media digital dalam membentuk struktur sosial generasi muda.
Copyrights © 2025