<![CDATA[Di tengah era modern yang penuh dengan persaingan akademik yang intens, tekanan sosial, dan tuntutan untuk meraih prestasi tinggi, mahasiswa kerap menghadapi tantangan psikologis yang dapat menghambat proses belajar mereka. Salah satu gangguan yang memerlukan perhatian khusus adalah paranoia, yakni kondisi mental yang ditandai oleh rasa curiga yang berlebihan, ketakutan yang tidak rasional, serta kecemasan berkepanjangan terhadap lingkungan sekitar. Mahasiswa yang mengalami paranoia umumnya merasa terancam tanpa alasan yang jelas, kesulitan mempercayai orang lain, dan mengalami hambatan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat, termasuk dalam aktivitas belajar di kelas. Situasi ini menjadi semakin rumit ketika terjadi di lingkungan akademik seperti Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), di mana mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis, aktif berdiskusi, serta memahami berbagai aspek normatif dan hukum Islam secara mendalam. Jika paranoia tidak ditangani secara tepat, hal ini dapat mengganggu kemampuan mahasiswa dalam memahami pelajaran, mengurangi keikutsertaan dalam diskusi, serta menurunkan motivasi belajar secara menyeluruh. Selain itu, gejala paranoia di kalangan mahasiswa sering kali tidak terlihat secara langsung, tetapi memiliki dampak signifikan terhadap proses pendidikan. Rasa takut akan penilaian negatif, kekhawatiran berlebih terhadap dosen maupun teman sebaya, serta kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial dapat berujung pada penurunan prestasi akademik bahkan mengarah pada gangguan mental yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji secara mendalam bagaimana paranoia memengaruhi mahasiswa di lingkungan UINSU agar dapat dirumuskan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif demi mendukung kesehatan mental mereka.]]>
Copyrights © 2025
