Usher dan Sales Promotion Girl (SPG) merupakan dua peran pemasaran lapangan yang kerap dianggap serupa, meskipun menerapkan strategi komunikasi yang berbeda secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh kedua profesi tersebut. Teori komunikasi persuasif dari Suryanto digunakan dengan empat dimensi utama: kredibilitas sumber, isi pesan, pengaruh lingkungan, dan kesinambungan pesan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Informan terdiri dari usher, SPG, pelatih, team leader, klien, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usher lebih mengandalkan komunikasi nonverbal dalam merepresentasikan brand, sementara SPG lebih menekankan persuasi verbal untuk meningkatkan penjualan produk. Perbedaan ini mencerminkan posisi dan fungsi unik masing-masing profesi dalam kegiatan promosi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025