Permasalahan utama yang dihadapi remaja saat ini adalah rendahnya kesadaran dan konsistensi dalam melaksanakan ibadah shalat, yang berdampak pada lemahnya karakter religius, kontrol diri, dan kedisiplinan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan pembiasaan shalat lima waktu pada remaja melalui pendekatan edukatif dan partisipatif. Sasaran kegiatan adalah Komunitas Remaja DIKSI Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. Metode pelaksanaan meliputi observasi lapangan, diskusi tematik, pelatihan praktik shalat, refleksi spiritual, serta evaluasi pre-test dan post-test. Solusi yang ditawarkan berupa pembinaan intensif selama dua bulan dengan enam sesi pelatihan yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (kesadaran spiritual), dan psikomotorik (praktik shalat). Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam beberapa aspek: pemahaman rukun dan syarat sah shalat meningkat dari 25% menjadi 87,5%; pemahaman makna bacaan shalat mencapai 79,1%; dan peserta yang rutin melaksanakan shalat lima waktu bertambah menjadi 75%. Selain itu, 62,5% peserta menunjukkan peningkatan kontrol emosi dan 54,2% mulai berinisiatif menjadi imam shalat. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan transformatif berbasis ibadah efektif membentuk perilaku religius remaja. Program ini berpotensi direplikasi di komunitas lain sebagai strategi penguatan karakter spiritual generasi muda di era modern.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025