Eksplorasi hidrokarbon saat ini mengharuskan geosaintis untuk mencari area baru yangsebelumnya dianggap tidak menghasilkan hidrokarbon. Dengan ditemukannya rembesan minyak padadaerah vulkanik mengindikasikan adanya petroleum play aktif yang memiliki cadangan hidrokarbon.Ketidakmampuan gelombang seismik untuk menggambarkan bawah permukaan pada daerah vulkanikmenjadikan dibutuhkannya pemodelan seismik. Pemodelan seismik akan memodelkan ataumerekonstruksikan penjalaran gelombang seismik pada model geologi yang telah ditentukan, padakasus ini model geologi yang digunakan adalah model geologi pada lingkungan vulkanik. Penelitian inimenggunakan 2 model, yang pertama adalah model “Kue Lapis” dan yang kedua adalah model “Serayu”yang merupakan model kompleks dari cekungan North Serayu di Jawa tengah. Kedua model tersebutmemiliki lapisan basalt dengan tebal 200 m yang menutupi lapisan bawahnya yang menjadi targetkarena menyimpan cadangan hidrokarbon. Dari hasil pemodelan dapat dilihat fenomena gelombangketika merambat melalui lingkungan vulkanik. Data hasil pemodelan kemudian direkonstuksikan ulangdengan menggunakan pengolahan data seismik menggunakan alur pengolahan seismik konvensionalmulai dari geometri hingga migrasi. Hasil olahan tersebut akan dibandingkan dengan model yang telahdibuat dan dilakukan analisa. Dihasilkan bahwa dibutuhkan disain akuisisi yang khusus untuk lingkunganvulkanik karena keterbatasan gelombang untuk melakukan penetrasi pada lapisan tipis dan memilikikontras kecepatan yang besar lalu pengaruh koreksi statik yang sangat mempengaruhi data dikarenakanelevasi topografi dan kemudian ditemukan fenomena multiple ketika gelombang melewati lapisan basaltdan berkurangnya resolusi seismik ketika melewati lapisan basalt dikarenakan gelombang cenderungditeruskan mengikuti hukum Fermat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016