Tingginya angka pertambahan penduduk di Indonesia menyebabkan kebutuhan terhadap konsumsi energi listrik akan terus meningkat. Selain itu, ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi tingginya kebutuhan akan energi listrik yaitu faktor ekonomi serta perkembangan industri. Peningkatan konsumsi energi listrik akan menyebabkan krisis energi fosil. Untuk mencegah akan terjadinya krisis energi fosil maka diperlukan suatu inovasi baru yaitu dengan memanfaatkan sumber energi yang ada, salah satunya dengan memanfaatkan panas dari atap seng berwarna. Seng banyak digunakan oleh masyarakat karena kemampuannya dalam menyerap dan memantulkan panas. Untuk memanfaatkan potensi energi panas dari atap seng berwarna maka diperlukan alat pengembangan energi alternatif pembangkit listrik yaitu dengan menggunakan Termoelektrik Generator (TEG). TEG merupakan alat yang bekerja untuk mengkonversi energi panas menjadi energi listrik. Konfigurasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu konfigurasi seri dan paralel dengan jumlah TEG yang digunakan sebanyak 48 keping baik saat menggunakan superkapasitor maupun tanpa menggunakan superkapasitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar nilai arus listrik, tegangan listrik, dan daya listrik bergantung pada konfigurasi, warna atap seng serta penggunaan superkapasitor. Atap seng berwarna hitam dengan konfigurasi paralel menggunakan superkapasitor menghasilkan nilai output terbesar yaitu 0,35 A untuk arus listrik, tegangan listrik sebesar 0,221 V, dan daya listrik sebesar 0,0663 W.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025