Penelitian pengaruh puasa terhadap performa fisik dan ketahanan atlet. Puasa, sebagai praktik yang telah lama dikenal dalam berbagai budaya dan agama, menarik perhatian dari sudut pandang kesehatan dan performa fisik, terutama dalam konteks olahraga. Tujuan dari penelitian yang berjudul "Pengaruh Puasa terhadap Performa Fisik dan Ketahanan Atlet" adalah untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana pelaksanaan ibadah puasa, khususnya puasa Ramadan, mempengaruhi kemampuan fisik dan daya tahan atlet dalam menjalankan aktivitas olahraga atau latihan. Metode penelitian menggunakan desain eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design, melibatkan 30 atlet yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen (puasa) dan kelompok kontrol (tanpa puasa). Puasa dilakukan selama 14 hari dengan durasi 12-16 jam per hari, sementara kedua kelompok menjalani program latihan yang sama. Performa fisik diukur melalui tes lari 5 km dan VO2 max, sedangkan ketahanan diukur melalui tes shuttle run dan tes ketahanan otot (plank). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan nilai VO2 max sebesar 3,8% dan peningkatan ketahanan otot sebesar 8,1%, serta peningkatan level shuttle run sebesar 6,2%. Meskipun terjadi penurunan asupan kalori harian sebesar 15%, asupan protein dan lemak tetap terjaga, dan tidak ada partisipan yang mengalami dehidrasi berat atau gangguan kesehatan serius. Kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam performa fisik dan ketahanan. penelitian ini adalah puasa dapat meningkatkan kapasitas aerobik, ketahanan kardiovaskular, dan ketahanan otot atlet, asalkan dijalankan dengan pengaturan nutrisi dan latihan yang tepat. Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi atlet dan pelatih dalam merancang program latihan dan nutrisi, terutama bagi atlet yang menjalankan puasa karena alasan religius atau personal.
Copyrights © 2025