Gula semut aren merupakan produk pemanis alami yang semakin diminati karena memiliki nilai ekonomi tinggi, indeks glikemik rendah, serta kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Di masyarakat khususnya pulau Lombok, terdapat dua metode utama dalam produksi gula semut, yaitu produksi langsung dari nira segar dan produksi melalui dari gula cetak. Perbedaan metode ini diduga dapat memengaruhi mutu fisikokimia dan organoleptik produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan metode produksi terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik gula semut aren. Dua metode produksi yang dibandingkan yaitu produksi langsung dari nira segar (PL) dan produksi melalui pemasakan ulang gula cetak (PC). Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar abu, rendemen, gula reduksi, serta uji organoleptik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh parameter fisikokimia yang diuji. Gula semut dari metode PC memiliki kadar air lebih rendah (rata-rata 2,86%) dibandingkan PL (3,81%), kadar abu lebih tinggi, rendemen lebih rendah, serta kadar gula reduksi lebih rendah dan telah sesuai dengan standar SNI. Pada uji organoleptik, gula semut PC memperoleh skor lebih tinggi secara signifikan pada parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur. Sebaliknya, gula semut dari produksi langsung (PL) meskipun memiliki rendemen lebih tinggi, namun belum memenuhi standar mutu yang disyaratkan terutama pada parameter kadar air dan gula reduksi. Secara keseluruhan, metode produksi melalui gula cetak lebih direkomendasikan karena menghasilkan mutu gula semut yang lebih stabil, memenuhi standar, dan lebih disukai konsumen.
Copyrights © 2025