Anak usia dini berada pada masa emas perkembangan yang memerlukan stimulasi optimal, salah satunya melalui pengasuhan yang berbasis nilai budaya. Etnoparenting merupakan pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam pola asuh, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Suku Akit, untuk memperkuat identitas dan karakter anak sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan etnoparenting Suku Akit di era digital, ketika nilai budaya mulai bersaing dengan pengaruh media dan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan secara holistik dengan memandang individu dan masyarakat sebagai satu kesatuan sosial. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Teluk Belitung, Kabupaten Kepulauan Meranti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Akit tetap mempertahankan nilai-nilai pengasuhan tradisional seperti ketuhanan, pelestarian alam, jati diri, dan gotong royong. Nilai-nilai ini ditanamkan melalui perpaduan cara-cara lama dan penggunaan teknologi, seperti video edukatif. Meskipun dihadapkan pada arus digitalisasi, masyarakat Suku Akit mampu beradaptasi secara selektif dengan menggabungkan pendekatan modern dan tradisional dalam pengasuhan, sehingga nilai-nilai budaya tetap relevan dan dapat diterima oleh generasi muda.
Copyrights © 2025