Kemampuan literasi anak merupakan fondasi dalam membangun kecakapan berpikir kritis, problem solving, dan komunikasi. Sayangnya, banyak anak dari keluarga skala kecil belum memiliki kebiasaan literasi yang baik karena minimnya peran aktif orang tua dan lemahnya manajemen kegiatan belajar di rumah. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif terhadap 12 keluarga dengan anak usia 6–12 tahun. Kegiatan meliputi survei awal, pelatihan orang tua tentang literasi keluarga dan manajemen waktu, penyusunan dan distribusi modul, pendampingan implementasi di rumah selama empat minggu, serta evaluasi melalui log kegiatan, angket, dan wawancara. Program ini berhasil meningkatkan kebiasaan literasi anak dan kapasitas orang tua dalam mengelola waktu anak. Sebanyak 83% keluarga berhasil membentuk rutinitas membaca minimal lima hari per minggu. Selain itu, 91% orang tua menunjukkan peningkatan kesadaran dan sikap positif terhadap peran mereka dalam mendampingi proses belajar anak di rumah. Hasil ini menunjukkan bahwa penggabungan literasi anak dengan pendekatan manajemen keluarga mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di rumah tangga. Kegiatan sederhana namun terstruktur memungkinkan orang tua menjadi fasilitator efektif dalam membentuk budaya literasi. Program ini dapat direplikasi dalam konteks masyarakat serupa untuk mendukung Gerakan Literasi Nasional secara nyata.
Copyrights © 2025