Penelitian ini mengkaji tentang fenomena maskulinitas dalam gerak tubuh penari perempuan pada seni pertunjukan tari Minangkabau di Jurusan Seni Tari Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Fokus penelitian adalah pada bagaimana stigma gender yang dibentuk masyarakat tentang perempuan terbantahkan melalui ekspresi gerak tari yang menampilkan karakteristik maskulin. Dengan pendekatan kualitatif multidisiplin yang melibatkan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa penari perempuan mampu mengeskpresikan gerakan-gerakan yang kuat, tegas, dan bertenaga yang secara tradisional diasosiasikan dengan laki-laki tanpa kehilangan identitas feminim mereka. Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori maskulinitas yang dikemukakan oleh Hasyim, teori feminisme oleh Najmah dan Khatimah Saiādah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa seni pertunjukan tari berpotensi sebagai medium transformasi sosial untuk mengubah stigma gender. Implikasi penelitian ini membuka diskusi lebih luas tentang kesetaraan gender dalam ranah seni pertunjukan tradisional Indonesia.
Copyrights © 2025