KADIR, ERNIDA
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Modification, Commodification Of The Dance Of Sekapur Sirih As The Cultural Identity Of The City Of Bengkulu Agustina, Agustina; Erlinda, Erlinda; Kadir, Ernida; Sriwulan, Wilma
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 26, No 1 (2024): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/ekspresi.v26i1.4289

Abstract

The study aims to investigate the modification, commodification of Sekapur Sirih dance as the identity of Bengkulu City. To refresh its attractiveness, the dance underwent modifications of the dance elements of its movement, duration, and musical components with the support of the government and artists. In addition, the commodification of cultural products occurs in Sekapur Sirih dance, which is carried out by artists and communities in an effort to increase commercial value as a form of source of income. Production, distribution, and consumption are part of the process of turning traditional art into high-value commodities. The research method used is qualitative, with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The theoretical paths used are modification (Shils Hand), commodification (Vicent Mosco), and identity. (Yasraf Amir Piliang). The results of the research showed that the modifications carried out reflected the identity of Bengkulu City that appeared in the movement of Sekapur Sirih dancing and the commodification made into cultural products packaged to commercial value, meaning that packaging not only enhances cultural value but also requires economic value. 
Maskulinitas Gerak Tubuh Penari Perempuan Dalam Seni Pertunjukan Tari Minangkabau Di Jurusan Tari Institut Seni Indonesia Padang Panjang Shakira, Annisa; Kadir, Ernida; Erlinda, Erlinda; Mukhti M, Auliana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang fenomena maskulinitas dalam gerak tubuh penari perempuan pada seni pertunjukan tari Minangkabau di Jurusan Seni Tari Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Fokus penelitian adalah pada bagaimana stigma gender yang dibentuk masyarakat tentang perempuan terbantahkan melalui ekspresi gerak tari yang menampilkan karakteristik maskulin. Dengan pendekatan kualitatif multidisiplin yang melibatkan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa penari perempuan mampu mengeskpresikan gerakan-gerakan yang kuat, tegas, dan bertenaga yang secara tradisional diasosiasikan dengan laki-laki tanpa kehilangan identitas feminim mereka. Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori maskulinitas yang dikemukakan oleh Hasyim, teori feminisme oleh Najmah dan Khatimah Sai’dah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa seni pertunjukan tari berpotensi sebagai medium transformasi sosial untuk mengubah stigma gender. Implikasi penelitian ini membuka diskusi lebih luas tentang kesetaraan gender dalam ranah seni pertunjukan tradisional Indonesia.
Menyelisik Ekosistem Seni Pertunjukan Tari Di Kabupaten Lima Puluh Kota Dan Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat Nurhayati, Fitri; Kadir, Ernida; Nurmalena, Nurmalena; Nursyam, Yesriva
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelisik ekosistem seni pertunjukan tari di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh Sumatera Barat. Titik tumpu kajian terdapat pada 4 Sanggar yaitu Sanggar Lindang Urek, Sanggar Talang Sarumpun, Sanggar Ijuak Sapilin Entertainment dan Sanggar Pituah Bundo. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Semua data di analisis dengan menggunakan teori terkait dengan seni pertunjukan yang terdapat tentang ekosistem seni pertunjukan yang terdiri 4 pilar utama yaitu kehadiran para seniman (pelaku dan penari), penonton (pemirsa), lembaga, dan kritikus yang berwibawa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ketimpangan dalam ekosistem, Ketimpangan-ketimpangan tersebut dianalisis melalui analisis SWOT yang mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh masing-masing sanggar yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh dalam konteks ekosistem seni pertunjukan tari.
SANGGAR TARI SILODANG PRODUCTION DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERKESENIAN GENERASI MUDA DI KOTA PADANG Mairiza, Enjeli; Maghfirah, Auliana Mukhti; Kadir, Ernida; Basra, Sri Meiweni
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 3 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v3i2.386

Abstract

Penelitian ini mengkaji upaya Sanggar Tari Silodang Production dalam meningkatkan minat berkesenian generasi muda di Kota Padang. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi untuk menganalisis strategi sanggar dalam menarik minat generasi muda terhadap kesenian tradisional di tengah tantangan globalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kreativitas sebagai dasar untuk menilai strategi inovatif dalam pelestarian kesenian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanggar Silodang Production menerapkan berbagai strategi kreatif, seperti penggabungan unsur modern dalam tari, penyelenggaraan kelas multitalenta (tari, makeup, dan public speaking), serta pemanfaatan media sosial untuk promosi. Namun, sanggar menghadapi tantangan seperti keterbatasan fasilitas latihan, dana operasional, dan konsistensi partisipasi anggota. Dampak positif sanggar terlihat dari peningkatan minat generasi muda, pembentukan karakter, serta kontribusi terhadap pelestarian budaya. Dukungan masyarakat dan pemerintah juga menjadi faktor pendorong keberhasilan sanggar. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kolaborasi dengan pihak terkait dan peningkatan fasilitas untuk memastikan keberlanjutan program.