Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Real Quest Outdoor Learning (ReQOL) di kelas X SMAN 13 Makassar, (2) mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMAN 13 Makassar, (3) menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Real Quest Outdoor Learning (ReQOL) dan model pembelajaran konvensional di kelas X SMAN 13 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian Non-Equivalent Control-Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X di SMAN 13 Makassar yang berjumlah 175 orang dan tersebar dalam 5 kelas. Sampel pada penelitian terdiri dari 2 kelas yang diperoleh menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu one step matching sampling. Kelas yang menjadi sampel adalah kelas X5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X6 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 nomor. Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis inferensial dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Real Quest Outdoor Learning (ReQOL) memperoleh nilai rata-rata 70,86. Kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional memperoleh nilai rata-rata 66,95. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Real Quest Outdoor Learning (ReQOL) dan peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Real Quest Outdoor Learning (ReQOL) berada pada kategori tinggi dan peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional berada pada kategori sedang.
Copyrights © 2025