Penelitian ini mengkaji pendekatan strategis gereja dalam membangun komunitas digital untuk pembinaan pemuda di era digitalisasi. Temuan utama menunjukkan bahwa gereja perlu mengadopsi tiga strategi kunci: pelayanan berbasis kemitraan, berbasis kebutuhan pemuda, dan berbasis teknologi. Pendekatan holistik ini memungkinkan gereja mengembangkan komunitas digital yang tidak hanya menjadi saluran komunikasi tetapi juga ruang pembinaan yang efektif. Konsep Digital Ecclesia menawarkan kerangka teologis dimana gereja tidak hanya menggunakan teknologi sebagai alat, tetapi mengintegrasikannya sebagai bagian dari strategi misi yang komprehensif. Penelitian ini juga mengidentifikasi lima implementasi praktis: pengembangan platform interaktif, pelatihan kepemimpinan digital, konten kontekstual, komunitas inklusif, dan integrasi pelayanan online-offline. Pendekatan ini memungkinkan gereja memenuhi kebutuhan spiritual Generasi Z sekaligus mempertahankan relevansi misinya di era digital.
Copyrights © 2025