Asesmen kompetensi penting dalam manajemen SDM untuk memetakan kebutuhan pengembangan pegawai. PT Angkasa Pura Indonesia, salah satu perusahaan sektor transportasi di Indonesia, mengembangkan asesmen kompetensi dalam bentuk tes menggunakan metode Situational Judgment Test (SJT). Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kualitas butir SJT kompetensi inti dengan model Rasch berdasarkan sampel karyawan PT Angkasa Pura Indonesia. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pemilihan sampel yaitu karyawan PT Angkasa Pura Indonesia yang merupakan kelompok jabatan level 1 (officer) sebanyak 3,989 karyawan. Analisis kualitas butir dilakukan dengan model Rasch pada 27 butir soal yang mengukur 3 kompetensi inti, yaitu Customer Focus (CFO), Driving Innovation (DIN), dan Building Strategic Partnership (BSP) untuk level jabatan 1 (officer). Hasil analisis Rasch menunjukkan keseluruhan butir fit dengan nilai infit dan outfit dalam rentang (0,5 - 1,5), sedangkan pada measure seluruh butir berada dalam rentang logit sedang (-2,0 - 2,0). Wright Map menunjukkan bahwa 3 kompetensi inti memotret abilitas pada tingkatan rerata. Namun, butir soal pada kompetensi CFO dan DIN tidak memotret abilitas rendah maupun tinggi, sedangkan pada BSP butir soal tidak memotret abilitas rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa instrumen SJT ini memiliki kualitas dan keandalan butir yang baik dan dapat digunakan sebagai asesmen kompetensi inti di PT Angkasa Pura Indonesia.
Copyrights © 2025