Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam, dan memberikan dampak psikologis yang serius seperti PTSD. Anak-anak dan remaja merupakan korban bencana alam yang rentan untuk mengalami PTSD karena perkembangan kognitif yang belum berkembang dengan sempurna, sehingga merasa sulit untuk mengungkapkan ketakutannya dan memiliki ingatan yang kuat terhadap bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model trauma healingberbasis kearifan budaya lokal untuk membantu mengurangi gejala PTSD yang dimiliki peserta didik, dengan memanfaatkan nilai-nilai dan tradisi budaya setempat, serta menciptakan proses pemulihan yang lebih relevan dan adaptif. Metode penelitian yang digunakan adalah model R&D yang mengacu pada lima tahapan R&D Plomp untuk menghasilkan produk atau layanan yang efektif dan efisien. Terdapat dua instrumen yang digunakan untuk mengembangkan model ini yaitu, instrumen PTSD dan DCM untuk mengetahui gejala PTSD yang dimiliki oleh 2613 peserta didik SMP di Kab. Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya pengembangan model trauma healing berbasis kearifan budaya lokal untuk memberikan pendekatan baru kepada guru bimbingan dan konseling dalam membantu peserta didik yang mengalami PTSD akibat bencana alam.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025