DAS Banjir Kanal Timur di Kota Semarang mengalami permasalahan serius akibat erosi dan sedimen yang tinggi, yang disebabkan oleh perubahan tata guna lahan. Penelitian ini menganalisis laju erosi dan sedimen menggunakan pemodelan ArcSWAT berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Data klimatologi, curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan digunakan untuk simulasi model, yang kemudian dikalibrasi agar hasilnya lebih akurat. Berdasarkan penelitian, rata-rata laju erosi di DAS ini selama 2021–2023 adalah 42,22 ton/ha/tahun, dengan tingkat bahaya erosi didominasi oleh kategori sedang (42%) dan tinggi (43%). Untuk mengatasi sedimen, dirancang dua check dam dengan volume tampungan masing-masing 1.856 m³ dan 7.605 m³ serta usia guna 1,4 tahun dan 3,7 tahun. Estimasi biaya pembangunan check dam ini sebesar Rp 756.085.248 dan Rp 1.554.942.504. Implementasi struktur ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif erosi dan meningkatkan kapasitas sungai dalam mengelola aliran air secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025