DAS Guritwesi di Kabupaten Pasuruan mengalami permasalahan banjir yang disebabkan oleh erosi dan sedimen akibat perubahan tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat erosi dan sedimen di DAS Guritwesi dengan menggunakan model Soil Water Assessment Tool (SWAT) untuk memberikan arahan konservasi yang tepat. Hasil pemodelan ArcSWAT 2012 menunjukkan bahwa laju erosi dan sedimen masing-masing sebesar 30,746 ton/ha/tahun dan 12,064 ton/ha/tahun. Indeks Bahaya Erosi menunjukkan bahwa 12% wilayah DAS masuk kategori rendah, 64% kategori sedang, dan 24% kategori tinggi. Untuk mitigasi dampak erosi dan sedimen, dilakukan perencanaan pembangunan check dam dengan volume tampungan bervariasi antara 9.537,82 m³ hingga 11.353,57 m³, usia guna antara 1,19 hingga 1,32 tahun, serta tinggi bendung utama antara 10,00 m hingga 12,00 m. Total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan check dam sebesar Rp14.008.016.000. Studi ini memberikan rekomendasi konservasi yang efektif dalam mengurangi risiko banjir di DAS Guritwesi.
Copyrights © 2025