Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan irigasi yang optimal dalam mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan pertanian di Indonesia, khususnya di Wilayah Sungai Brantas bagian hulu. Dengan menggunakan empat metode Multiple Attribute Decision Making (MADM), yaitu TOPSIS, SAW, WP, dan ELECTRE, penelitian ini menganalisis enam aspek kinerja irigasi untuk menentukan prioritas pengelolaan di tiga daerah irigasi: DI Lodoyo, DI Molek, dan DI Kedungkandang. Hasil analisis menunjukkan bahwa DI Molek menjadi prioritas utama pengelolaan karena memperoleh nilai tertinggi berdasarkan metode MADM. Meski DI Lodoyo membutuhkan anggaran terbesar, penentuan prioritas juga mempertimbangkan hasil penilaian Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI). Dengan demikian, pendekatan pengelolaan ke depan harus mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan anggaran dan kondisi aktual kinerja irigasi.
Copyrights © 2025