Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan berpikir geometri siswa SMA berdasarkan teori van Hiele dengan mempertimbangkan aspek motivasi belajar dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya pencapaian siswa dalam materi geometri yang ditunjukkan oleh hasil survei internasional seperti TIMSS serta pengamatan di lapangan yang menunjukkan kurangnya motivasi belajar dan minimnya penggunaan media berbasis teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melibatkan 39 siswa kelas XI di salah satu SMA di Jawa Timur. Instrumen utama yang digunakan adalah Van Hiele Geometry Test (VHGT) serta wawancara mendalam. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum tergolong dalam tahapan berpikir geometri menurut teori van Hiele karena tidak mampu menjawab minimal 3 soal dalam satu level. Sebanyak 20 siswa tidak termasuk dalam tahap manapun (infit), 4 siswa berada pada tahap infit kondisi khusus, 13 siswa berada pada tahap visualisasi, dan hanya 2 siswa pada tahap analisis. Wawancara mengungkap bahwa rendahnya motivasi belajar, minimnya dukungan dari keluarga, serta terbatasnya penggunaan media teknologi menjadi faktor dominan yang memengaruhi hasil ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran geometri sangat bergantung pada pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tahap berpikir siswa dan penguatan motivasi belajar, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Penggunaan media teknologi menjadi alternatif yang potensial untuk memfasilitasi visualisasi konsep-konsep geometri yang abstrak
Copyrights © 2025