Sifat dan karakteristik industri pertambangan berbeda dengan industri sektor lainnya. Salah satunya industri pertambangan melakukan biaya investasi yang sangat besar, berjangka panjang, syarat risiko, hal ini yang menjadikan dasar pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusan ekonomi yang berguna baik untuk pihak eksternal maupun internal perusahaan yaitu laba. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui dan mengidentifikasi dan melihat dampaknya perusahaan mana saja yang secara konsisten melakukan perataan laba pada perusahaan sub sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena mencari dan menata secara sistematis atas hasil penelitian. Pengkajian data ini merupakan hasil penyaringan data yang telah dikategorikan sesuai dengan dengan kebutuhan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling purposive, dengan melibatkan 10 perusahaan sebagai sampel penelitian. Data dianalisis dengan perhitungan manajemen laba model Jones 1991 (DA), dan reaksi pasar dengan cummulative abnormal return (CAR). Kesimpulan penelitan ini yaitu: (1) Manajemen laba berpengaruh positif terhadap reaksi pasar pada tanggal publikasi laporan keuangan dengan mayoritas perusahaan melakukan income maximization atau melakukan penaikan laba sehingga investor tertarik oleh laba yang semakin tinggi yang dilaporkan perusahaan. (2) Ada 6 perusahaan yang melakukan income maximization yaitu BSSR, BYAN, HRUM, INDY, MBAP, dan PTRO sedangkan sisanya sebanyak 4 perusahaan melakukan income decreasing yakni MYOH, PTBA, ELSA, dan TINS.
Copyrights © 2025