Isolasi metabolit sekunder dari tanaman tingkat tinggi telah menjadi fokus utama dalam penelitian pengembangan agen antibakteri alami. Tanaman tingkat tinggi diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin, yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Senyawa-senyawa ini telah diteliti secara luas karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri patogen. Studi ini meninjau berbagai penelitian terbaru mengenai isolasi, karakterisasi, dan uji bioaktivitas metabolit sekunder dari tanaman tingkat tinggi serta potensinya sebagai agen antibakteri. Berbagai teknik isolasi dan karakterisasi telah diterapkan, seperti metode ekstraksi menggunakan pelarut organik, pemisahan dengan teknik kromatografi, serta analisis struktur menggunakan spektroskopi seperti spektrofotometer UV-vis, Nuclear Magnetic Resonance (NMR), dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) Setelah diperoleh senyawa murni, efektivitas antibakteri diuji dengan berbagai metode, termasuk metode Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal Concentration (MBC), serta metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder dari tanaman tingkat tinggi bekerja melalui berbagai mekanisme antibakteri, seperti menghambat sintesis dinding sel bakteri, merusak membran sel, serta menghambat aktivitas enzim esensial. Efektivitas antibakteri yang tinggi dari senyawa ini menunjukkan potensinya dalam pengembangan terapi alternatif terhadap infeksi bakteri, terutama dalam menghadapi meningkatnya resistensi antibiotik. Tinjauan ini memberikan wawasan komprehensif mengenai pemanfaatan tanaman tingkat tinggi sebagai sumber agen antibakteri baru. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja secara lebih spesifik, mengevaluasi toksisitasnya, serta mengembangkan formulasi yang tepat untuk aplikasi klinis. Dengan meningkatnya ancaman resistensi antibiotik, eksplorasi metabolit sekunder dari tanaman dapat menjadi solusi inovatif dalam pencarian terapi antibakteri yang lebih efektif dan berkelanjutan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025