Lingkungan berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, baik pada fase vegetative maupun generative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan dataran tinggi terhadap pertumbuhan generatif padi gogo varietas Sigambiri Merah, khususnya pada umur berbunga, jumlah anakan produktif, dan hasil gabah berisi. Penelitian dilakukan di Desa Tongkoh, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, yang berada pada ketinggian 375 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2.100–3.200 mm per tahun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial dengan empat perlakuan ketebalan mulsa jerami padi (0, 8, 10, dan 12 kg/plot) dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan dataran tinggi dengan presipitasi harian hujan dan curah hujan yang tinggi menyebabkan keterlambatan umur berbunga (rataan 82–84 HST), serta menurunkan efisiensi fotosintesis. Perlakuan mulsa jerami 10 kg/plot memberikan umur berbunga terlama, sedangkan mulsa 8 kg/plot menghasilkan gabah berisi terbanyak (51,81 butir/sampel). Penggunaan mulsa jerami terbukti meningkatkan kondisi mikro tanah, ketersediaan hara, serta menekan dampak negatif lingkungan terhadap pertumbuhan generatif padi gogo. Dengan demikian, aplikasi mulsa jerami dapat menjadi strategi agronomis yang efektif dalam budidaya padi gogo di dataran tinggi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025