Anak-anak berkebutuhan khusus yang belajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan dan gizi dibandingkan dengan anak pada umumnya. Faktor keterbatasan fisik, sensorik, atau mental dapat memengaruhi asupan makanan, aktivitas fisik, serta pola pertumbuhan. Oleh karena itu, pemantauan status gizi secara berkala menjadi sangat penting sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini masalah gizi pada kelompok ini. Salah satu metode yang digunakan untuk menilai status gizi adalah pemeriksaan antropometri. Kegiatan pemeriksaan antropometri pada anak-anak SLB ini bertujuan untuk menilai kondisi pertumbuhan fisik dan status gizi anak berkebutuhan khusus secara menyeluruh. Penilaian ini penting sebagai langkah awal dalam deteksi dini gangguan pertumbuhan serta penyusunan intervensi yang tepat untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak secara optimal. Kegiatan ini dilakukan melalui pemeriksaan langsung terhadap siswa-siswi SLB khususnya Tingkat SMP dsn SMU dengan menggunakan alat ukur standar antropometri seperti timbangan digital, pengukur tinggi badan, pita LILA, dan formulir pencatatan. Tim pelaksana terdiri dari tenaga Kesehatan, dosen dan mahasiswa yang telah dibekali pelatihan teknis. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan kategori status gizi berdasarkan kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut WHO. Hasil pengukuran menunjukkan distribusi status gizi yang beragam. Sebagian besar anak berada dalam kategori gizi normal, namun terdapat juga sebagian kecil anak yang mengalami obesitas maupun gizi kurang. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemantauan rutin dan intervensi gizi berbasis data agar pertumbuhan anak-anak SLB tetap optimal. Pemeriksaan antropometri terbukti menjadi alat penting dalam mendeteksi dini status gizi anak berkebutuhan khusus. Hasil kegiatan ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan gizi dan peningkatan kualitas hidup anak-anak di SLB. Disarankan kegiatan serupa dilakukan secara berkala dan disertai dengan edukasi kepada orang tua dan guru.
Copyrights © 2025