Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi manajemen pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Satuan Pendidikan dalam meningkatkan kinerja guru sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di SDN Kadudampit dan SDN Sayang 2 Kabupaten Cianjur. Kedua sekolah dipilih karena memiliki karakteristik yang serupa dan dipimpin oleh kepala sekolah lulusan Program Pendidikan Guru Penggerak. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan SaldaƱa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen pembinaan berbasis kerangka POAC (Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan) memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. Tahap perencanaan dilakukan melalui asesmen kebutuhan dan melibatkan guru serta komite sekolah untuk menyusun RKS dan RKT secara kolaboratif. Pada tahap pengorganisasian, kepala sekolah membentuk struktur tim pembinaan dengan pembagian peran yang jelas serta komunikasi yang terjadwal secara rutin. Pelaksanaan pembinaan dilakukan melalui briefing, diskusi reflektif, dan pendampingan individu, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah. Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui rapat evaluasi berkala dan observasi kelas, dengan menggunakan hasil evaluasi sebagai dasar untuk menyempurnakan program. Penelitian ini juga mengungkap sejumlah hambatan seperti rendahnya kompetensi TIK guru, beban kerja tinggi, serta kurangnya sistem monitoring yang efektif. Solusi yang ditawarkan mencakup pelatihan berkelanjutan, pemanfaatan KKG, serta penguatan kepemimpinan instruksional. Temuan ini menegaskan bahwa strategi manajerial yang berbasis POAC, jika diterapkan secara kontekstual dan adaptif, dapat meningkatkan kinerja guru secara berkelanjutan dan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.
Copyrights © 2025