Singkong merupakan alternatif sumber karbohidrat yang melimpah dan mudah dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kampung Wulukubun Arso 14, Kabupaten Keerom, Papua. Potensi ini dimanfaatkan untuk mengembangkan industri rumahan keripik singkong sebagai upaya meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan menerapkan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act), kegiatan pelatihan produksi dan kewirausahaan diberikan kepada ibu-ibu di desa. Produk keripik singkong dibuat dari bahan lokal dengan peralatan sederhana, lalu dipasarkan melalui promosi digital dan langsung. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa produk ini memiliki kekuatan seperti cita rasa yang khas dan minim kompetitor, namun juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan varian rasa dan desain kemasan yang kurang menarik. Peluang pasar cukup besar, terutama karena meningkatnya minat terhadap camilan sehat tanpa bahan pengawet, meskipun ada ancaman dari kompetitor baru dan tren pemasaran digital yang semakin berkembang. Kesimpulannya, usaha keripik singkong ini memiliki prospek yang menjanjikan sebagai penggerak ekonomi lokal dan dapat ditingkatkan melalui inovasi produk serta strategi pemasaran yang lebih efektif dan berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025