Ciencias : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Vol. 8 No. 2 (2025): Juli

Makna Kenoto dalam Upacara Adat Perkawinan Etnis Sabu Di Desa Raerobo Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua: Indonesia

Wadu, Indrawati (Unknown)
Meluk, Oktoviana Derice (Unknown)
Mesah, Jeff W. (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Jul 2025

Abstract

Penelitian dengan judul Makna “Kenoto” Dalam Upacara Adat Perkawinan Etnis Sabu Di Desa Raerobo Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua memiliki tujuana). untuk mengetahui proses “kenoto” dalam adat perkawinan masyarakat sabu b). Untuk menggetahui Makna dan nilai “kenoto” dalam perkawinan adat etnis Sabu di Desa Raerobo. Alasan peneliti mengambil lokasi ini karna di Desa Raerobo masih melakukan tradisi ini, Penentuan informan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penelitian informan berdasarkan pertimbangan penelitian. Oranng yang menjadi informen adalah tokoh adat dan tokoh masyarakat yang benar-benar mengetahui tentang “Kenoto”.  Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yakni dimana data akan di reduksi,untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian, suatu kebudayaan dapat di jadikan sebagai nilai-nilai dan cara bersikap yang telah melekat dan menjadi ciri kas masyarakatnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa “kenoto” dalam adat perkawinan etnis sabu, merupakan warisan budaya yang di turunkan dari generasi ke generasi sehingga masyarakat sabu masih sangat berpegang tegu pada adat istiadat mereka. Masyarakat sabu meyakini bahwa “kenoto” bukan hanya sebagai tempat sirih pinang, namun memiliki nilai dan makna bagi kehidupan rumah tangga. Research entitled The Meaning of "Kenoto" in the Traditional Sabu Ethnic Marriage Ceremony in Raerobo Village, Sabu Liae District, Sabu Raijua Regency. a). to find out the process of "kenoto" in the marriage customs of the Sabu community b). To find out the meaning and value of "kenoto" in the traditional marriage of the Sabu ethnic group in Raerobo Village. The reason the researcher took this location was because Raerobo Village still carries out this tradition. Determining the informants used in this research was purposive sampling, namely informant research based on research considerations. The people who become informants are traditional leaders and community leaders who really know about "Kenoto".  The data sources used in this research are primary and secondary data sources. Then the data is analyzed using qualitative descriptive techniques, namely where the data will be reduced, to provide a clearer picture and make research easier. A culture can be used as values ​​and ways of behaving that are inherent and characteristic of its society. The results of the research show that "kenoto" in the Sabu ethnic marriage customs is a cultural heritage that has been passed down from generation to generation so that the Sabu people still adhere strictly to their customs. The shabu community believes that "kenoto" is not only a place for betel nut, but has value and meaning for household life.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

ciencias

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Ciencias : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang mencakup penelitian eksperimen, penelitian tindakan, penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan penelitian pengembangan (model, media, dan evaluasi pembelajaran) yang bertujuan untuk ...