Kata menggembirakan memiliki sifat yang sangat unik. Dalam KBBI, kata tersebut hanya didefinisikan sebagai verba, namun dalam data korpus, penggunaannya sebagai adjektiva jauh lebih banyak daripada verba. Fakta tersebut menunjukkan bahwa penutur jati bahasa Indonesia menggunakan kata tersebut berdasarkan informasi kata yang tersimpan di dalam benak mereka tanpa acuan makna seperti kamus. Informasi tentang bagaimana suatu kata digunakan dalam suatu kalimat yang tersimpan di dalam benak dideskripsikan dalam konsep pengetahuan konseptual (Randall, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan pengetahuan konseptual kata menggembirakan yang masih bersifat abstrak dengan pendekatan korpus linguistik, khususnya analisis koleksem. Data kebahasaan dikumpulkan dari Leipzig Corpora Collection dengan metode simak, lalu hasil analisis koleksem diuji dengan kuesioner yang dijawab oleh penutur jati bahasa Indonesia. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode agih dengan teori sintaksis umum bahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukkan empat ciri penggunaan kata menggembirakan sebagai adjektiva. Berdasarkan karakteristik penggunaan tersebut dapat disimpulkan bahwa penutur jati bahasa Indonesia mengkonseptualkan menggembirakan sebagai adjektiva deskriptif yang khusus memerikan karakteristik nomina non-animasi yang dapat membuat seseorang menjadi gembira.
Copyrights © 2025