Perceraian merupakan suatu hal tabu oleh sebagian besar masyarakat Islam. Ketabuan ini disebabkan oleh elaborasi teks-teks agama yang mengancam dan menganjurkan untuk menghindari perceraian. Meski demikian, jumlah perceraian meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan mindset tabu dari cerai atau talak terkikis perlahan. Artikel ini mengkaji bagaimana relevansi teks-teks hadis yang berkaitan dengan ancaman cerai di zaman kini. Kajian teks dibahas melalui kacamata pemikiran hermeneutika Fazlur Rahman. Tujuan spesisifik dari penelitian ini adalah meneliti titik temu antara hadis-hadis ancaman talak dengan isu perceraian yang semakin meningkat. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research (kajian pustaka) yang merupakan bagian dari metode kualitatif dalam penelitian. Penyajian data dilakukan dengan cara analisis-deskriptif dengan tujuan memberikan pemahaman yang mudah namun mendalam bagi pembaca. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa identifikasi pergeseran makna hadis-hadis ancaman talak di zaman kini melalui tinjauan hermenutika. Hal ini menggiring pada dukungan teks-teks agama pada hilangnya sifat tabu dari talak. Interpretasi ulang merupakan hal yang perlu, guna keberlangsungan hadis di seluruh ruang dan waktu.
Copyrights © 2025