Transformasi digital dalam industri konstruksi menuntut peningkatan efisiensi dan akurasi, terutama dalam pengelolaan material seperti besi tulangan yang memiliki kontribusi besar terhadap struktur dan biaya proyek. Building Information Modelling (BIM) hadir sebagai solusi inovatif untuk menjawab tantangan ini. Namun, adopsi BIM dalam proyek skala kecil-menengah, khususnya di daerah seperti Tulungagung, masih sangat terbatas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan melatih penggunaan teknologi BIM kepada pelaku konstruksi lokal, dengan fokus pada perencanaan kebutuhan tulangan besi untuk membangun kolom dan balok. Pelatihan ini melibatkan pemodelan struktur 3D menggunakan Autodesk Revit serta penerapan metode Bar Bending Schedule (BBS) untuk menghitung volume, waktu, dan efisiensi material. Hasil ini BIM mampu mengurangi potensi pemborosan besi tulangan sebesar 18,7% dan memangkas perkiraan waktu dari 9 jam menjadi 3 jam. Selain peningkatan akurasi perencanaan, peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk menerapkan BIM dalam proyeknya. Temuan ini membuktikan bahwa pelatihan BIM berbasis studi kasus lokal efektif dalam meningkatkan efisiensi proyek dan kapasitas sumber daya manusia di wilayah tersebut. Replikasi kegiatan dan dukungan infrastruktur digital direkomendasikan untuk memperluas dampak positif teknologi BIM di sektor konstruksi nasional. Kegiatan ini berdampak positif dalam membangun kesadaran akan pentingnya digitalisasi perencanaan konstruksi dan membuka peluang untuk adopsi BIM yang lebih luas di tingkat lokal. Disarankan agar ada dukungan lebih lanjut berupa pelatihan tingkat menengah dan penyediaan akses perangkat lunak BIM sehingga dampak dari kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
Copyrights © 2025