Indonesia sebagai negara berkembang terus mengembangkan sektor ekonomi dan infrastruktur untuk menjadi negara industri. Namun, letak Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik membuatnya rawan gempa bumi, sehingga diperlukan strategi manajemen risiko bencana yang kuat. Bangunan yang tahan gempa memerlukan perencanaan yang baik. komponen struktural yang paling penting dalam menahan beban gempa adalah kolom. Dalam penelitian ini penulis memodelkan 3 jenis kondisi dimana terdapat penulangan eksisting, variasi 2 sisi dan variasi 4 sisi. Untuk mempermudah penulis dalam permodelan, penulis menggunakan bantuan aplikasi SAP 2000. Hasil dari analisis SAP 2000 akan digunakan sebagai kontrol dalam perencanaan. Dalam analisis momen kurvatur akan dicari perubahan kelengkungan yang terjadi terhadap momen sebelum retak (crack), sesudah leleh (yield) dan saat ultimit (ultimate). Titik-titik tersebut bila digabungkan akan membetuk sebuah kurva yang dinamakan kurva momen kurvatur. Momen kurvatur dapat mempengaruhi daktilitas kolom, umumnya daktilitas yang terjadi pada kolom adalah daktilitas perpindahan (deformasi). Hasil analisis menunjukkan bahwa posisi dan rasio penulangan sangat memengaruhi kapasitas momen, momen-kurvatur, dan daktilitas kolom. Penulangan pada 4 sisi menghasilkan kapasitas momen dan daktilitas yang lebih tinggi dibanding 2 sisi, karena distribusi beban lebih merata dan kurvatur yang lebih besar. Kolom eksisting memiliki daktilitas tertinggi meskipun rasio tulangannya lebih kecil, menunjukkan kemampuan deformasi yang lebih besar sebelum keruntuhan. Kata kunci : SNI 2847, Kolom, Penulangan 2 sisi , Penulangan 4 sisi, Momen-Kurvatur, Daktilitas.
Copyrights © 2025