Minyak gaharu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai aromaterapi namun ketersediaannya di alam yang terbatas sehingga diperlukan upaya yang efektif untuk mendapatkan rendemen yang optimal. Berbagai pretreatment ekstraksi diketahui dapat meningkatkan rendemen minyak gaharu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rendemen dan profil senyawa minyak gaharu yang diperoleh dari pretreatment maserasi, microwave, ultrasonik, dan fermentasi. Penelitian dilakukan dengan melakukan pretreatment ekstraksi, distilasi serbuk kayu gaharu, identifikasi senyawa minyak atsiri melalui Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS), serta uji hedonik. Hasil distilasi menunjukkan bahwa pretreatment fermentasi ragi tapai memiliki persentase rendemen minyak gaharu tertinggi sebesar 0,050% diikuti fermentasi Fusarium sp. (0,036%), ultrasonik (0,034%), microwave (0,030%), maserasi (0,024%) dan kontrol (0,018%). Ada sejumlah 6 senyawa yang konsisten dijumpai pada setiap sampel seperti α-agarofuran dan dihydrocolumellarin, dan asam heksadekanoat. Senyawa sesquiterpen terbanyak diperoleh dari pretreatment menggunakan ragi tempe. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pretreatment maserasi, microwave, ultrasonik dan fermentasi dapat meningkatkan rendemen dan mempengaruhi profil senyawa minyak gaharu.
Copyrights © 2025