Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi kerja antara buruh panjat kelapa dan pemilik kebun kelapa di Desa Molamahu, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan patron-klien yang bersifat saling menguntungkan meskipun tidak setara. Pemilik kebun menyediakan pekerjaan dan bantuan sosial, sementara buruh memberikan tenaga dan loyalitas. Namun, di antara para buruh terjadi persaingan akibat sistem upah yang diterapkan. Pemilik kebun kelapa di desa tersebut merupakan bagian dari dinamika sosial dan ekonomi pedesaan. Buruh panjat kelapa umumnya berasal dari kalangan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan mengandalkan keterampilan fisik sebagai sumber penghasilan. Di sisi lain, pemilik kebun kelapa membutuhkan tenaga kerja untuk membantu proses panen. Relasi ini tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi juga sosial, di mana terjadi interaksi timbal balik yang saling menguntungkan dan sering kali dilandasi oleh kepercayaan serta kedekatan emosional. Pertama, hubungan timbal balik antara buruh panjat kelapa dan pemilik kebun kelapa menunjukkan bahwa pemilik kebun berperan sebagai patron, sedangkan buruh sebagai klien. Patron merupakan pihak yang berada dalam posisi memberi bantuan, sedangkan klien merupakan pihak yang bergantung karena keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Kedua, interaksi antara buruh panjat kelapa dan pemilik kebun kelapa mencerminkan hubungan sosial ekonomi yang saling membutuhkan, yang tampak dari komunikasi dan hubungan keseharian mereka.
Copyrights © 2025