Articles
<![CDATA[Apakah Hanya Ada Satu Jalan Keselamatan? ]]>
<![CDATA[Harold, Rudy]]>
<![CDATA[ Jurnal Jaffray Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
<![CDATA[Ketika Kekristenan hendak mempercakapkan keberbedaan di atas makapercakapan itu akan didasarkan pada apa yang dipandang sebagai hakikat dari imanKristen. Dan menurut Paul F, Knitter, jika hendak menggunakan hakikat Kekristenanmaka pengungkapan itu senantiasa berkaitan dengan, dan mempunyai dasar sertaberpusat pada Yesus Kristus. Ini berarti bahrva bagaimana percakapan tentangkeberbedaan di atas bergantung pada Kristologi yang ada di balik percakapan tersebut.Persoalannya hingga saat ini ada begitu banyak pemahaman tentang YesusKristus dalam komunitas Kristen. Bahkan dari awal mulainya sejarah Kekrisrenantercatat bahwa pengikut-Nya telah merumuskan beragam pemahaman tentangdiri-Nya. Bakan pada penulis Injil pun menggambarkan Yesus Kristus denganberagam pemahaman. Kenyataan ini menunjukkan bahwa konteks sangatberpengaruh dalam merumuskan Kristus yang diimani oleh pada pengikut-Nya.Hal inilah yang mendorong penulis mencoba unruk memberikan gambaran ringkas(sketsa) satu tema dalam kristologis yang seringkali menjadi persoalan dalam kontekskemajemukan agama.]]>
<![CDATA[Peran âTeologi Sosialâ Gereja Protestan Indonesia Di Gorontalo (GPIG) Dalam Menanggapi Masalah Kemiskinan ]]>
<![CDATA[Harold, Rudy]]>
<![CDATA[ Jurnal Jaffray Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v15i1.230
<![CDATA[Artikel ini bertujuan untuk melihat peran âteologi sosialâ yang berkembang di lingkungan Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo (GPIG) dalam menanggapi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Berdasarkan hasil penelitian, teologi sosial yang dikembangkan di GPIG dalam menanggapi masalah kemiskinan bersumber dari refleksi teologi GPIG tentang gereja (eklesiologi) dan keselamatan (soteriologi). Hal ini berdasarkan kajian terhadap dokumen â dokumen Tata Gereja GPIG tentang Pokok Panggilan dan Tugas GPIG serta pemahaman tentang keselamatan yang terkandung dalam Tata Gereja GPIG.]]>
<![CDATA[Peran “Teologi Sosial” Gereja Protestan Indonesia Di Gorontalo (GPIG) Dalam Menanggapi Masalah Kemiskinan ]]>
<![CDATA[Rudy Harold]]>
<![CDATA[ Jurnal Jaffray Vol 15, No 1 (2017): April 2017 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v15i1.230
<![CDATA[Artikel ini bertujuan untuk melihat peran “teologi sosial” yang berkembang di lingkungan Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo (GPIG) dalam menanggapi masalah kemiskinan dan ketidakadilan sosial. Berdasarkan hasil penelitian, teologi sosial yang dikembangkan di GPIG dalam menanggapi masalah kemiskinan bersumber dari refleksi teologi GPIG tentang gereja (eklesiologi) dan keselamatan (soteriologi). Hal ini berdasarkan kajian terhadap dokumen – dokumen Tata Gereja GPIG tentang Pokok Panggilan dan Tugas GPIG serta pemahaman tentang keselamatan yang terkandung dalam Tata Gereja GPIG.This article aims to examine the social theology that is alive and thriving in the Indonesian Protestant Church in Gorontalo (GPIG) in response to the problem of poverty and social injustice. The data analyzed comes from theological thinking articulated by individuals (pastors, teachers of religion, elders, deacons) as well as theological thinking and attitudes of the GPIG as a religious institution, as reflected in the results of the trial of the congregational level to the sinodal level. Based on the research results, the social theology developed in the GPIG in response to problems of poverty, is sourced from GPIG theological reflection on the church (ecclesiology) and salvation (soteriology). It is based on a review of the Basic Rules of GPIG documents about the Principal Calling and Duties of the GPIG as well as an understanding of salvation contained in the Basic Rules of GPIG.]]>
<![CDATA[Apakah Hanya Ada Satu Jalan Keselamatan? ]]>
<![CDATA[Rudy Harold]]>
<![CDATA[ Jurnal Jaffray Vol 7, No 1 (2009): April 2009 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25278/jj71.v7i1.11
<![CDATA[Ketika Kekristenan hendak mempercakapkan keberbedaan di atas makapercakapan itu akan didasarkan pada apa yang dipandang sebagai hakikat dari imanKristen. Dan menurut Paul F, Knitter, jika hendak menggunakan hakikat Kekristenanmaka pengungkapan itu senantiasa berkaitan dengan, dan mempunyai dasar sertaberpusat pada Yesus Kristus. Ini berarti bahrva bagaimana percakapan tentangkeberbedaan di atas bergantung pada Kristologi yang ada di balik percakapan tersebut.Persoalannya hingga saat ini ada begitu banyak pemahaman tentang YesusKristus dalam komunitas Kristen. Bahkan dari awal mulainya sejarah Kekrisrenantercatat bahwa pengikut-Nya telah merumuskan beragam pemahaman tentangdiri-Nya. Bakan pada penulis Injil pun menggambarkan Yesus Kristus denganberagam pemahaman. Kenyataan ini menunjukkan bahwa konteks sangatberpengaruh dalam merumuskan Kristus yang diimani oleh pada pengikut-Nya.Hal inilah yang mendorong penulis mencoba unruk memberikan gambaran ringkas(sketsa) satu tema dalam kristologis yang seringkali menjadi persoalan dalam kontekskemajemukan agama.]]>
<![CDATA[AGAMA DAN PEMBENTUKAN REALITAS DALAM PANDANGAN PETER LUDWIG BERGER ]]>
<![CDATA[Rudy Harold]]>
<![CDATA[ Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial Vol 5 No 1 (2016) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Kristen Satya Wacana ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (95.254 KB)
<![CDATA[This paper attempts to peer into the mind of Peter L.Berger in understanding the reality of religion. With the aim to obtain a description of sociological and theoretical fuller on how religion plays a role in the formation and preservation of the human world created for the benefit of the formation itself as being the "unfinished". From the results of the study found that religion is a means of legitimacy to perpetuate the human nomos varied created that can be received from one generation to the next. The authors recognize that the thought of Peter L. Berger is also not spared from the reductionist understandings of the reality of religion, but would not it be reductionist if we can not accept that religion has contributed greatly to the establishment and maintenance of the created world humans in daily life -day which takes place dialectically.Keywords: Lebenswelt, Externalization, Objectification, Internalization, Dialectics, Nomos and Kosmos.]]>
<![CDATA[Pelestarian Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Berbasis Lembaga Sosial Agama ]]>
<![CDATA[Rudy Harold]]>;
<![CDATA[Ridwan Ibrahim]]>
<![CDATA[ Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November) ]]>
Publisher : <![CDATA[Ideas Publishing ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32884/ideas.v6i4.296
<![CDATA[Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang peran Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM) dalam upaya melestarikan dan mencegah sumber daya alam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) di wilayah Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis dan pendekatan desktiptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GMIBM berdasarkan ajaran agama, secara fungsional dapat mengajak umatnya untuk memelihara dan melestarikan TNBNW. Namun, secara struktural, GMIBM tidak dapat memengaruhi kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada umatnya mengolah sebagian kecil TNBNW demi kesejahteraan umat GMIBM. Tingkat ketergantungan umat GMIBM terhadap TNBNW sangat tinggi. Selain karena lokasi pemukiman mereka berbatasan langsung dengan TNBNW, lahan pertanian dan perkebunan yang ada sekarang juga sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat di Kecamatan Dumoga Barat. Sehingganya, sebagian masyarakat telah memanfaatkan wilayah TNBNW sebagai lahan pertanian dan perkebunan untuk kelangsungan ekonomi keluarga.]]>
<![CDATA[Animo Bertani di Kalangan Generasi Muda di Desa Bandungan Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango ]]>
<![CDATA[Alipu, Regina]]>;
<![CDATA[Musa, Farid Th.]]>;
<![CDATA[Harold, Rudy]]>
<![CDATA[ Dynamics of Rural Society Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Dynamics of Rural Society Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Gorontalo State University, Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/drsj.v2i2.48
<![CDATA[Agriculture in Indonesia is currently facing a problem: the decreasing number of young people willing to take over roles from the older generation in the agricultural sector. The purpose of this research is to understand the interest of the younger generation in agriculture, both in terms of attraction and lack thereof. This study employs methods to comprehend the situation by collecting data through observation, interviews, and documentation. The research results indicate that, first, many young people are not interested in farming because they view agriculture as an unpromising, outdated profession that does not align with their lifestyle. Second, several factors influencing the lack of interest among the younger generation in farming include the low prestige associated with agriculture, an imbalance between the agricultural process and its unsatisfactory outcomes, the influence of the surrounding environment, the emergence of new subcultures in the digital era, and a lack of knowledge and support for agriculture.]]>
<![CDATA[PENGUATAN KELOMPOK UMKM BERBASIS MODAL SOSIAL DI DESA HUANGOBOTU KECAMATAN KABILA BONE ]]>
<![CDATA[Rudy Harold]]>
<![CDATA[ Damhil: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2: December 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Gorontalo ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34312/damhil.v2i2.17089
<![CDATA[Potensi sumber daya laut yang melimpah terkadang masih belum dapat memberikan manfaat ekonomi yang optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai yang bermukim di wilayah perairan Teluk Tomini. Untuk itu diperlukan tidak hanya modal ekonomi dan teknologi tapi juga modal sosial untuk menciptakan kerjasama yang efektif dalam mengoptimalkan dampak ekonomi kekayaan sumber daya laut bagi masyarakat pesisir pantai di Teluk Tomini.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kerjasama dari beberapa pihak yang terlibat dalam proses produksi dan pemasaran produk makanan dari bahan hasil tangkapan nelayan di sekitar Desa Huangobotu melalui pengembangan modal sosial dalam bentuk jaringan, norma dan kepercayaan. Adapun metode yang digunakan yakni dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan UMKM selama ini dalam membentuk dan mengembangkan potensi modal sosial yang dimiliki. Hasil dari analisis itu kemudian menjadi materi dalam melaksanakan kegiatan FGD yang diharapkan dapat menjadi ruang percakapan untuk lebih mengoptimalkan potensi modal sosial untuk memperkuat kerjasama dari berbagai pihak dalam mendukung proses produksi dan pemasaran UMKM di Desa Huangobotu.]]>
<![CDATA[Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Gorontalo Outer Ring Road bagi Petani di Desa Talulobutu Selatan ]]>
<![CDATA[Harold, Rudy]]>;
<![CDATA[Wiroto, Dondick Wicaksono]]>
<![CDATA[ Dynamics of Rural Society Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Dynamics of Rural Society Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Gorontalo State University, Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/drsj.v1i1.8
<![CDATA[Development of road infrastructure is one of the priorities of the Indonesian government to accelerate the recovery of Indonesia's economic conditions after the economic crisis that took place during the New Order government. This study aims to explore and analyze data and facts that will show various local social and economic issues in the farming community in the GORR construction site. This study uses a qualitative method. The results of this study indicate that In Gorontalo, the Gorontalo Outer Ring Road (GORR) road infrastructure development project is one of the government's strategies to improve the welfare of the people of Gorontalo. The construction of the ring road is intended to reduce traffic congestion (congestion), speed up the distribution of goods and people from the port to Djalaluddin Airport. However, in reality, the project also had an unfavorable impact on the farming community around the road infrastructure development area. This reality is the background for writing this scientific paper with the formulation of the problem of how the socio-economic impact of the construction of the Gorontalo Outer Ring Road (GORR) has been for farming communities in Talulobuto Selatan Village, Tapa District, Bone Bolango Regency which is the location for the GORR construction.]]>
<![CDATA[Dampak Program Keluarga Harapan dalam Pengentasan Kemiskinan di Desa Bangga Kecamatan Paguyaman Pantai ]]>
<![CDATA[Latare, Sainudin]]>;
<![CDATA[Harold, Rudy]]>;
<![CDATA[Bumulo, Sahrain]]>;
<![CDATA[Ali, Ahmad]]>
<![CDATA[ Dynamics of Rural Society Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Dynamics of Rural Society Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Gorontalo State University, Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/drsj.v1i1.9
<![CDATA[The Family Hope Program (PKH) is a social assistance program that is provided to help poor families in rural areas. According to the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia Number 1 of 2018 concerning the Family Hope Program, it is explained that "to improve the quality of life of poor and vulnerable families through increasing accessibility to health, education and social welfare services. This research aims to analyze the impact of the PKH program in alleviating poverty in rural communities. Research using qualitative methods with a descriptive approach. The results showed that the PKH program had a major impact on poor families in Bangga Village, where many PKH beneficiary communities benefited from the program. Even though the assistance funds received by the community are not large, the existence of the PKH program has lightened the burden on the community in meeting their daily needs, including the basic needs of poor households, the need to get education services, health services, and other needs of poor households.]]>
