Kurangnya fasilitas pendukung jalan berakibat pada kerusakan Jalan H. R. Koroh, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hujan berintensitas tinggi menyebabkan genangan yang mengganggu pemukiman sekitar karena air limpasan permukaan pada ruas jalan tidak teralirkan melalui drainase yang ada. Evaluasi saluran berdasarkan kondisi eksisting drainase, analisa dilakukan menggunakan pemodelan EPA SWMM 5.2 dengan kala ulang hujan 5 dan 10 tahun. Penampang saluran drainase yang dimiliki ruas jalan H.R Koroh memiliki variasi bentuk dan ukuran. Dimensi maksimum yang dimiliki saluran trapesium adalah kedalaman 1.42 meter, lebar atas 1.92 meter dan lebar bawah 1.56 meter, saluran trapesium dengan tutup dengan kedalaman 1.30 meter, lebar atas 1.70 meter dan lebar bawah 1.58 meter, U-ditch ukuran 100 x 100 cm dan gorong-gorong berbentuk modified baskethandle dengan kedalaman 1.50 meter, lebar 1.43 meter dan radius lingkaran 7.1 meter. Hasil simulasi pada EPA SWMM 5.2 menunjukkan saluran masih mampu menampung kapasitas air hujan. Kesimpulannya permasalahan masih terjadi luapan air banjir pada area aliran jalan H.R Koroh adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sembarangan, sedimen yang terbawa melalui aliran air, tertutup tanpa inlet atau jalur air masuk dan lubang pemeliharaan atau manhole yang sulit dibuka sehingga tidak dapat dilakukannya perawatan saluran secara berkala
Copyrights © 2025