Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH PENGGANTIAN SEMEN OLEH ABU SABUT BUAH SABOAK TERHADAP KEKUATAN MORTAR Karya, Muhamad Y.; Hangge, Elsy E.; Pah, Jusuf J. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.255 KB)

Abstract

Pohon saboak banyak tumbuh di Pulau Timor tetapi masyarakat belum bisa mengolah dengan baik limbah dari buah saboak tersebut. Abu sabut buah saboak diperoleh dari hasil pembakaran sabut buah saboak, dimana memiliki kandungan silikat dan berpotensi untuk dijadikan alternatif sebagai bahan pengganti campuran pembuatan mortar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu sabut buah saboak terhadap kuat tekan mortar. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan perbandingan penggantian abu sabut buah saboak 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% pada campuran mortar. Setiap persentase campuran menggunakan 5 buah benda uji, yang ditinjau pada umur 7 hari, 14 hari, 21 haridan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum terjadi pada komposisi penggantian abu sabut buah saboak 2,5% dengan peningkatan maksimum kuat tekan sebesar 12,72 MPa pada umur mortar 28 hari. Nilai kuat tekan dibandingkan terhadap mortar  normal, mortar dengan tambahan abu sabut saboak 2,5% dapat meningkat sebesar 5,66%. Berdasarkan SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar pada penelitian ini tergolong mortar tipe S dengan kuat tekan minimumnya 12,5 MPa, cocok digunakan sebagai bahan pembuat bataringan, batako dan plesteran tembok bagian dalam maupun luar.Saboak trees are grown on Timor Island but the community can not properly cultivate the waste from the saboak fruit saboak. Fibers of saboak husk are obtained from the burning of saboak saber, which has silicate content and has the potential to be used as a substitute for mortar mixture. The purpose of this research is to know how far the influence of cement replacement with saboak husk ash to mortar compressive strength. This research is done by making the cube specimen size 5 cm x 5 cm x 5 cm by using the comparison of saboak saboak root replacement 0%, 2 , 5%, 5%, 7.5%, 10% on the mortar mixture. At each percentage of mixture using 5 test specimens, reviewed at 7 days, 14 days, 21 days and 28 days of mortar age. The result of concrete compressive strength test showed that the optimum compressive strength value occurred in the composition of 2.5% saboak saboak ash substitution with a maximum increase of compressive strength of 12.72 MPa at 28 days of mortar age. The compressive strength value was compared to normal mortar, mortar with 2.5% saboak ash ash can be increased by 5.66%. Based on SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar in this research classified mortar type S with minimum compressive strength 12,5 MPa, suitable to be used as material of light brick, brick and plastering of inner and outer wall.
BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK DI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG Riwu Kaho, Lulu M. R.; Frans, John H.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.146 KB)

Abstract

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk di Kecamatan Alak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung sebagai alat ukur dengan satuan rumah tangga sebagai sampel yang dilakukan secara acak dengan metode acak sederhana (simple random sampling). Untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk maka perlu dilakukan beberapa analisis. Analisis yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan linearitas data lalu dilakukan uji antar variabel dengan menggunakan matriks korelasi, dari hasil matriks korelasi ternyata hanya 3 (tiga) variabel bebas saja yang berpengaruh terhadap bangkitan perjalanan yang terjadi yaitu jumlah anggota keluarga yang sekolah (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X2), dan jumlah anggota keluarga (X1), dengan Y =  1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 ? 0,923. Untuk pola distribusi perjalanan yang dihasilkan terbagi atas 2 yaitu perjalanan dalam Kecamatan Alak sebesar 249 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kelurahan Alak sebesar 48 perjalanan dan perjalanan keluar Kecamatan Alak sebesar 1353 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kecamatan Oebobo sebesar 412 perjalanan.The purpose of this final assignment is to obtain a generation model and pattern of residents trip in Alak District. The method of data collection is done by questionnaire method and direct interview as a measuring instrument with household units as samples that are done randomly by simple random sampling. To get a generation model and population trip generation pattern, it is necessary to do some analysis. The first analysis carried out was the validity and linearity test of the data and then tested between variables using a correlation matrix, from the correlation matrix results only 3 (three) independent variables that influence trip generation that occur, namely the number of family members in school (X3), the number of family members working (X2), and the number of family members (X1), with Y = 1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 - 0,923. The trip distribution pattern produced is divided into 2, namely trips in Alak Subdistrict equal to 249 trips with the most trips to Alak Sub-District for 48 trips and outbound trips Alak District for 1353 trips with the most trips to Oebobo Subdistrict for 412 trips.
KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR SUNGAI FATUBENAO Hunggurami, Elia; Suri, Christianus A.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.358 KB)

Abstract

Beton dan mortar merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam struktur bangunan modern saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao yang berada di Kelurahan Fatubenao Kecamatan Kota Atambua Kabupaten Belu, serta untuk mengetahui nilai perbandingannya terhadap beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar berbentuk kubus berukuran 5x5x5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1 PCC: 4 Psr, 1 PCC: 6 Psr, 1 PCC: 8 Psr dan 1 PCC:10 Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao hari lebih rendah dari beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari.Concrete is one of the construction materia that is often used in current modern building structure. The purpose of this research is to find out the concrete and mortar strength value that use aggregate from Fatubenao village Atambua City sub-district Belu District, also to know their comparison value on concrete and mortar that use aggregate from Takari. The concrete test sample that use cylindrical with a diameter of 15 cm and height is 30 cm with a total of sample tests are 18 pieces. Plan compressive strength values are 15 MPa and 25 MPa. In mortal test sample that use cuboid with a measure is 5x5x5 cm with mortar compositions are 1Pcc:4Psr, 1Pcc:6Psr, 1Pcc:8Psr, 1Pcc:10Psr and the total of sample tests are 36 pieces. The time of concrete and mortal sample test maintenance is 28 days. The result of this researcg shows that the concrete and mortar compressive strength value that use aggregates from Fatubenao is lower than the concrete and mortar that use aggregates from Takari.
PENGARUH PENGGANTIAN SEMEN OLEH ABU SABUT BUAH SABOAK TERHADAP KEKUATAN MORTAR Karya, Muhamad Y.; Hangge, Elsy E.; Pah, Jusuf J. S.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.255 KB)

Abstract

Pohon saboak banyak tumbuh di Pulau Timor tetapi masyarakat belum bisa mengolah dengan baik limbah dari buah saboak tersebut. Abu sabut buah saboak diperoleh dari hasil pembakaran sabut buah saboak, dimana memiliki kandungan silikat dan berpotensi untuk dijadikan alternatif sebagai bahan pengganti campuran pembuatan mortar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian semen dengan abu sabut buah saboak terhadap kuat tekan mortar. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji kubus ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan perbandingan penggantian abu sabut buah saboak 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% pada campuran mortar. Setiap persentase campuran menggunakan 5 buah benda uji, yang ditinjau pada umur 7 hari, 14 hari, 21 haridan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum terjadi pada komposisi penggantian abu sabut buah saboak 2,5% dengan peningkatan maksimum kuat tekan sebesar 12,72 MPa pada umur mortar 28 hari. Nilai kuat tekan dibandingkan terhadap mortar  normal, mortar dengan tambahan abu sabut saboak 2,5% dapat meningkat sebesar 5,66%. Berdasarkan SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar pada penelitian ini tergolong mortar tipe S dengan kuat tekan minimumnya 12,5 MPa, cocok digunakan sebagai bahan pembuat bataringan, batako dan plesteran tembok bagian dalam maupun luar.Saboak trees are grown on Timor Island but the community can not properly cultivate the waste from the saboak fruit saboak. Fibers of saboak husk are obtained from the burning of saboak saber, which has silicate content and has the potential to be used as a substitute for mortar mixture. The purpose of this research is to know how far the influence of cement replacement with saboak husk ash to mortar compressive strength. This research is done by making the cube specimen size 5 cm x 5 cm x 5 cm by using the comparison of saboak saboak root replacement 0%, 2 , 5%, 5%, 7.5%, 10% on the mortar mixture. At each percentage of mixture using 5 test specimens, reviewed at 7 days, 14 days, 21 days and 28 days of mortar age. The result of concrete compressive strength test showed that the optimum compressive strength value occurred in the composition of 2.5% saboak saboak ash substitution with a maximum increase of compressive strength of 12.72 MPa at 28 days of mortar age. The compressive strength value was compared to normal mortar, mortar with 2.5% saboak ash ash can be increased by 5.66%. Based on SNI 03-6882-2002(DPU, 2002) mortar in this research classified mortar type S with minimum compressive strength 12,5 MPa, suitable to be used as material of light brick, brick and plastering of inner and outer wall.
BANGKITAN PERJALANAN PENDUDUK DI KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG Riwu Kaho, Lulu M. R.; Frans, John H.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.146 KB)

Abstract

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk di Kecamatan Alak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung sebagai alat ukur dengan satuan rumah tangga sebagai sampel yang dilakukan secara acak dengan metode acak sederhana (simple random sampling). Untuk mendapatkan model bangkitan dan pola bangkitan perjalanan penduduk maka perlu dilakukan beberapa analisis. Analisis yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan linearitas data lalu dilakukan uji antar variabel dengan menggunakan matriks korelasi, dari hasil matriks korelasi ternyata hanya 3 (tiga) variabel bebas saja yang berpengaruh terhadap bangkitan perjalanan yang terjadi yaitu jumlah anggota keluarga yang sekolah (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X2), dan jumlah anggota keluarga (X1), dengan Y =  1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 – 0,923. Untuk pola distribusi perjalanan yang dihasilkan terbagi atas 2 yaitu perjalanan dalam Kecamatan Alak sebesar 249 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kelurahan Alak sebesar 48 perjalanan dan perjalanan keluar Kecamatan Alak sebesar 1353 perjalanan dengan perjalanan paling banyak menuju Kecamatan Oebobo sebesar 412 perjalanan.The purpose of this final assignment is to obtain a generation model and pattern of residents trip in Alak District. The method of data collection is done by questionnaire method and direct interview as a measuring instrument with household units as samples that are done randomly by simple random sampling. To get a generation model and population trip generation pattern, it is necessary to do some analysis. The first analysis carried out was the validity and linearity test of the data and then tested between variables using a correlation matrix, from the correlation matrix results only 3 (three) independent variables that influence trip generation that occur, namely the number of family members in school (X3), the number of family members working (X2), and the number of family members (X1), with Y = 1,146 X3 + 0,918 X2 + 0,372 X1 - 0,923. The trip distribution pattern produced is divided into 2, namely trips in Alak Subdistrict equal to 249 trips with the most trips to Alak Sub-District for 48 trips and outbound trips Alak District for 1353 trips with the most trips to Oebobo Subdistrict for 412 trips.
KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS DAN AGREGAT KASAR SUNGAI FATUBENAO Hunggurami, Elia; Suri, Christianus A.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.358 KB)

Abstract

Beton dan mortar merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam struktur bangunan modern saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao yang berada di Kelurahan Fatubenao Kecamatan Kota Atambua Kabupaten Belu, serta untuk mengetahui nilai perbandingannya terhadap beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari. Benda uji beton berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar berbentuk kubus berukuran 5x5x5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1 PCC: 4 Psr, 1 PCC: 6 Psr, 1 PCC: 8 Psr dan 1 PCC:10 Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Fatubenao hari lebih rendah dari beton dan mortar yang menggunakan agregat Sungai Takari.Concrete is one of the construction materia that is often used in current modern building structure. The purpose of this research is to find out the concrete and mortar strength value that use aggregate from Fatubenao village Atambua City sub-district Belu District, also to know their comparison value on concrete and mortar that use aggregate from Takari. The concrete test sample that use cylindrical with a diameter of 15 cm and height is 30 cm with a total of sample tests are 18 pieces. Plan compressive strength values are 15 MPa and 25 MPa. In mortal test sample that use cuboid with a measure is 5x5x5 cm with mortar compositions are 1Pcc:4Psr, 1Pcc:6Psr, 1Pcc:8Psr, 1Pcc:10Psr and the total of sample tests are 36 pieces. The time of concrete and mortal sample test maintenance is 28 days. The result of this researcg shows that the concrete and mortar compressive strength value that use aggregates from Fatubenao is lower than the concrete and mortar that use aggregates from Takari.
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR TERHADAP POLA TANAM DAN LUAS AREAL IRIGASI DAERAH IRIGASI SIAFU Bunganaen, Wilhelmus; Karbeka, Noh S.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.113 KB)

Abstract

Irigasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air dengan menggunakan bangunan pengambilan dan saluran pembawanya. Daerah irigasi Siafu berada di pulau Timor tepatnya di Desa Hoibeti, Kecamatan Kot?olin Kabupaten Timor Tengah Selatan, di mana secara geografis lokasi penelitian terletak pada koordinat 124°04?00?? BT dan 9°28?13??LS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan air yang ada pada bangunan pengambilan terhadap lahan potensial yang ada di Daerah Irigasi Siafu. Metode yang digunakan dalam analisis ketersediaan air yaitu metode pengukuran dengan current meter, sedangkan untuk menganalisis kebutuhan air dan luas lahan tanam menggunakan Metode F.J Mock. Setelah dilakukan analisis luas tanam maksimal di Daerah Irigasi Siafu sebesar 151,80 ha dengan debit air sebesar 0,38 m3/dtk sedangkan debit air yang tersedia pada bangunan pengambilan sebesar 0,62 m3/dtk. Sehingga disimpulkan bahwa ketersediaan air Daerah Irigasi Siafu cukup untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan potensial, serta pola tanam rencana yaitu Padi ? Padi ? Palawija di mulai dengan penyiapan lahan pada bulan April periode - I (pertama).Irrigation is an effort to get water by using retrieval buildings and carrier channels. The Irrigation area is on the island of Timor, precisely in the village of Hoibeti, Kot'olin District, Timor Tengah Selatan Regency, where the geographic location of the study is located at coordinates 124°04'00 'BT and 9°28'13' LS. This study aims to evaluate the availability of water available in building picking on potential land in the Siafu Irrigation Area. The method used in the analysis of water availability is the measurement method with the current meter, while for analyzing water requirements and planting area using the F.J Mock Method. After on analysis of the maximum planting area in the Siafu Irrigation Area is 151.80 ha with a discharge water of 0.38 m3/sec while the water flow available in the building is 0,62 m3/sec. From these results it can be concluded that the water availability of the Siafu Irrigation Area is sufficient to meet the water needs of potential land, as well as the planned cropping pattern, namely Rice - Rice - Crops starting with land preparation in April - I (first) period.
KOEFISIEN LIMPASAN PERMUKAAN PADA EMBUNG KECIL DI TTU, BELU, MALAKA DAN SABU-RAIJUA Krisnayanti, Denik S.; Hangge, Elsy E.; Sae, Yan C. D.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1901.612 KB)

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau-pulau yang berukuran besar maupun kecil seperti Pulau Timor dan Pulau Sabu Raijua yang merupakan lingkupan daerah (semi-arid) atau daerah semi kering. Penelitian ini dilakukan pada 4 Kabupaten di Pulau Timor yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Sabu Raijua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai koefisien limpasan menggunakan analisis matematis, menggunakan grafik Puslitbang dan menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi geografis. Cara analisis menggunakan perhitungan evapotranspirasi metode Penman dan perhitungan debit metode F. J. Mock. Cara perhitungan grafik menggunakan data curah hujan dan data kemiringan lahan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk memperoleh nilai koefisien pengaliran limpasan pada Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yaitu nilai matematis 0,71 - 0,86, grafik Puslitbang 0,62 dan SIG 0,29 ? 0,55. Kabupaten Belu yaitu nilai matematis 0,44 - 0,71, grafik Puslitbang 0,62 dan SIG 0,31 ? 0,60. Kabupaten Malaka yaitu nilai   matematis 0,44 - 0,70, grafik Puslitbang 0,44 dan SIG 0,30 ? 0,57.  Kabupaten Sabu Raijua yaitu nilai matematis  0,00 - 0,06,  grafik   Puslitbang 0,62 dan SIG 0,12 ? 0,48.East Nusa Tenggara province consists of large and small islands such as Timor island and SabuRaijua island which are semi-arid region. This research is done in 4 districts on Timor island namely Timor Tengah Utara (TTU) district, Belu district, Malaka district, and SabuRaijua district.The purpose of this research is to determine the difference of run off coefficient value using mathematical analysis, Puslitbangchart and geographic system information application. The method of analysis using the calculation of evapotranspiration  by Penman method and the calculation of discharge by F. J. Mock method. How to calculate the graph using rainfall data and slope data. Based on the results of calculations to obtain runoff flow coefficient values in Timor Tengah Utara District (TTU), namely the mathematical value of 0.71 - 0.86, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.29 - 0.55. Belu Regency is a mathematical value of 0.44 - 0.71, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.31 - 0.60. Malaka Regency is a mathematical value of 0.44 - 0.70, Puslitbang graph 0.44 and GIS 0.30 - 0.57. SabuRaijua Regency is a mathematical value of 0.00 - 0.06, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.12 - 0.48.
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR TERHADAP POLA TANAM DAN LUAS AREAL IRIGASI DAERAH IRIGASI SIAFU Bunganaen, Wilhelmus; Karbeka, Noh S.; Hangge, Elsy E.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.113 KB)

Abstract

Irigasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air dengan menggunakan bangunan pengambilan dan saluran pembawanya. Daerah irigasi Siafu berada di pulau Timor tepatnya di Desa Hoibeti, Kecamatan Kot?olin Kabupaten Timor Tengah Selatan, di mana secara geografis lokasi penelitian terletak pada koordinat 124°04?00?? BT dan 9°28?13??LS. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan air yang ada pada bangunan pengambilan terhadap lahan potensial yang ada di Daerah Irigasi Siafu. Metode yang digunakan dalam analisis ketersediaan air yaitu metode pengukuran dengan current meter, sedangkan untuk menganalisis kebutuhan air dan luas lahan tanam menggunakan Metode F.J Mock. Setelah dilakukan analisis luas tanam maksimal di Daerah Irigasi Siafu sebesar 151,80 ha dengan debit air sebesar 0,38 m3/dtk sedangkan debit air yang tersedia pada bangunan pengambilan sebesar 0,62 m3/dtk. Sehingga disimpulkan bahwa ketersediaan air Daerah Irigasi Siafu cukup untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan potensial, serta pola tanam rencana yaitu Padi ? Padi ? Palawija di mulai dengan penyiapan lahan pada bulan April periode - I (pertama).Irrigation is an effort to get water by using retrieval buildings and carrier channels. The Irrigation area is on the island of Timor, precisely in the village of Hoibeti, Kot'olin District, Timor Tengah Selatan Regency, where the geographic location of the study is located at coordinates 124°04'00 'BT and 9°28'13' LS. This study aims to evaluate the availability of water available in building picking on potential land in the Siafu Irrigation Area. The method used in the analysis of water availability is the measurement method with the current meter, while for analyzing water requirements and planting area using the F.J Mock Method. After on analysis of the maximum planting area in the Siafu Irrigation Area is 151.80 ha with a discharge water of 0.38 m3/sec while the water flow available in the building is 0,62 m3/sec. From these results it can be concluded that the water availability of the Siafu Irrigation Area is sufficient to meet the water needs of potential land, as well as the planned cropping pattern, namely Rice - Rice - Crops starting with land preparation in April - I (first) period.
KOEFISIEN LIMPASAN PERMUKAAN PADA EMBUNG KECIL DI TTU, BELU, MALAKA DAN SABU-RAIJUA Krisnayanti, Denik S.; Hangge, Elsy E.; Sae, Yan C. D.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1901.612 KB)

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari pulau-pulau yang berukuran besar maupun kecil seperti Pulau Timor dan Pulau Sabu Raijua yang merupakan lingkupan daerah (semi-arid) atau daerah semi kering. Penelitian ini dilakukan pada 4 Kabupaten di Pulau Timor yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Sabu Raijua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai koefisien limpasan menggunakan analisis matematis, menggunakan grafik Puslitbang dan menggunakan aplikasi berbasis sistem informasi geografis. Cara analisis menggunakan perhitungan evapotranspirasi metode Penman dan perhitungan debit metode F. J. Mock. Cara perhitungan grafik menggunakan data curah hujan dan data kemiringan lahan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk memperoleh nilai koefisien pengaliran limpasan pada Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yaitu nilai matematis 0,71 - 0,86, grafik Puslitbang 0,62 dan SIG 0,29 – 0,55. Kabupaten Belu yaitu nilai matematis 0,44 - 0,71, grafik Puslitbang 0,62 dan SIG 0,31 – 0,60. Kabupaten Malaka yaitu nilai   matematis 0,44 - 0,70, grafik Puslitbang 0,44 dan SIG 0,30 – 0,57.  Kabupaten Sabu Raijua yaitu nilai matematis  0,00 - 0,06,  grafik   Puslitbang 0,62 dan SIG 0,12 – 0,48.East Nusa Tenggara province consists of large and small islands such as Timor island and SabuRaijua island which are semi-arid region. This research is done in 4 districts on Timor island namely Timor Tengah Utara (TTU) district, Belu district, Malaka district, and SabuRaijua district.The purpose of this research is to determine the difference of run off coefficient value using mathematical analysis, Puslitbangchart and geographic system information application. The method of analysis using the calculation of evapotranspiration  by Penman method and the calculation of discharge by F. J. Mock method. How to calculate the graph using rainfall data and slope data. Based on the results of calculations to obtain runoff flow coefficient values in Timor Tengah Utara District (TTU), namely the mathematical value of 0.71 - 0.86, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.29 - 0.55. Belu Regency is a mathematical value of 0.44 - 0.71, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.31 - 0.60. Malaka Regency is a mathematical value of 0.44 - 0.70, Puslitbang graph 0.44 and GIS 0.30 - 0.57. SabuRaijua Regency is a mathematical value of 0.00 - 0.06, Puslitbang graph 0.62 and GIS 0.12 - 0.48.