Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara
Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025

STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK SIMPILISIA RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.)

Evifani Theresia Br Torong (Unknown)
Widia Sari (Unknown)
Divia Azahra (Unknown)
Chrisma Yana Purba (Unknown)
Emiada Lestari Purba (Unknown)
Intan Natasya Sabila (Unknown)
Natanael Priltius (Unknown)
Eva Dian Sari Marbun (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2025

Abstract

Curcuma mangga Val., atau yang lebih dikenal sebagai temu mangga, merupakan salah satu jenis tanaman obat yang diketahui memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Manfaat ini sebagian besar berasal dari keberadaan metabolit sekunder dalam tanaman tersebut. Beberapa senyawa bioaktif yang terkandung di bagian rimpang antara lain flavonoid, tanin, serta saponin. Ketiga senyawa ini telah diketahui memiliki peran sebagai agen antimikroba, antioksidan, dan penurun kadar lipid dalam darah. Oleh karena itu, rimpang temu mangga dianggap memiliki potensi tinggi sebagai bahan utama dalam formulasi obat tradisional. Agar kualitas dan keamanannya dapat terjamin, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menetapkan parameter standar, baik yang bersifat spesifik maupun nonspesifik, terhadap simplisia dari rimpang temu mangga. Studi ini dilakukan dengan berbagai metode, termasuk analisis makroskopis dan mikroskopis guna menilai karakteristik fisik serta struktur jaringan simplisia. Di samping itu, dilakukan pula analisis fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dalam bahan tersebut. Parameter spesifik yang dianalisis mencakup kandungan sari yang dapat larut dalam pelarut air maupun etanol. Sedangkan parameter nonspesifik meliputi berbagai aspek, seperti susut pengeringan, tingkat kelembaban, kadar abu total, serta kandungan abu yang tidak larut dalam asam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara visual dan mikroskopis, simplisia memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Dalam uji fitokimia, flavonoid, tanin, dan saponin berhasil terdeteksi dengan jelas. Pada analisis parameter spesifik, kandungan sari larut dalam etanol telah mencapai nilai yang sesuai dengan syarat minimal. Namun, hasil untuk sari larut dalam air hanya mencapai 15%, yang masih lebih rendah dibandingkan batas minimum 18,8% sebagaimana tercantum dalam Farmakope Herbal Indonesia. Sementara itu, dari parameter nonspesifik, hanya kadar abu total sebesar 0,5% yang masih berada dalam rentang toleransi. Nilai susut pengeringan sebesar 10,006%, kadar air 10,01%, serta abu tidak larut dalam asam sebesar 4,70% semuanya melampaui batas maksimum yang ditetapkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas simplisia rimpang temu mangga belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan perbaikan terutama pada proses pencucian, pengeringan, dan penyimpanan, agar bahan tersebut memenuhi persyaratan mutu dalam Farmakope Herbal Indonesia serta aman digunakan sebagai bahan baku jamu.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

jicn

Publisher

Subject

Other

Description

Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara (JICN) adalah Jurnal Multi Disiplin Semua Bidang Ilmu sebuah publikasi yang melayani sebagai wadah bagi penelitian interdisipliner dan kolaboratif di berbagai bidang ilmu. Jurnal ini memperoleh keunggulan dengan mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu ...