Lagu “Jiwa Yang Bersedih” menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang menghadapi tekanan hidup, kesendirian, dan perjuangan untuk menerima diri sendiri di tengah tuntutan sosial. Wacana individualisme dalam lagu ini tercermin melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, yang mampu menyampaikan rasa keterasingan dan perjuangan personal dengan kuat. Tema yang diangkat dalam lirik-lirik ini membuat peneliti tertarik untuk menganalisisnya sebagai kajian dalam penelitian ini. Ghea Indrawari melalui karyanya berupaya merepresentasikan kondisi emosional yang banyak dialami oleh generasi muda, terutama di lingkungan yang kompetitif, di mana tekanan untuk memenuhi standar kesuksesan sering kali menciptakan perasaan terisolasi dan kurangnya dukungan sosial.Penelitian ini bertujan untuk menganalisis representasi individualisme dalam lirik lagu "Jiwa Yang Bersedih" karya Ghea Indrawari menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk, yang mencakup dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Lagu ini menjadi fenomena menarik karena berhasil menjadi medium ekspresi personal sang musisi sekaligus memberikan pengaruh emosional yang signifikan kepada pendengarnya.Hasil analisis menunjukkan bahwa pada dimensi teks, lirik lagu ini menyampaikan tema kesedihan, kesendirian, dan perjuangan emosional melalui struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Pada dimensi kognisi sosial, lagu ini merefleksikan pengalaman Ghea sebagai musisi muda yang menghadapi tekanan industri musik, isolasi emosional, dan perjuangan dalam menemukan kembali kepercayaan diri melalui karyanya. Sementara itu, pada dimensi konteks sosial, lagu ini mengungkap realitas individualisme yang semakin berkembang di masyarakat modern, terutama pada generasi muda yang menghadapi tekanan sosial dan tuntutan hidup di lingkungan yang kompetitif.
Copyrights © 2025