Penelitian ini menganalisis strategi Skadron 11/Amur Amara Jaya (Skadron 11/AAJ) dalam menyiapkan personel penerbang untuk mendukung operasi militer di Papua, wilayah dengan tantangan geografis dan iklim yang sulit. Motivasi penelitian ini didorong oleh tingginya angka kecelakaan penerbangan di Papua, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif deskriptif, yang berfokus pada strategi Skadron 11/AAJ dalam menyiapkan personel penerbang untuk mendukung operasi militer di Papua. Analisa yang mendalam dilakukan dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan narasumber yang memiliki peran penting dalam penyiapan penerbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skadron 11/AAJ menerapkan strategi komprehensif untuk menyiapkan penerbang dengan fokus utama adalah pemeliharaan keterampilan melalui pelatihan rutin, peningkatan kemampuan pengambilan keputusan, dan pelaksanaan latihan terbang (proficiency flight). Pelatihan berkelanjutan dan penggunaan simulator dianggap krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan yang sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis, kemampuan pengambilan keputusan, dan kesiapan operasional penerbang dalam menghadapi tantangan penerbangan di Papua. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi penyiapan penerbang di Skadron 11/AAJ telah efektif dalam meningkatkan keselamatan, kesiapan operasional penerbangan dan efektivitas operasi militer di Papua. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelatihan secara berkala seperti proficiency flight dan simulasi terbang, memainkan peran penting dalam menjaga keterampilan penerbang, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, dan mengurangi risiko kecelakaan. Implikasi dari temuan ini adalah bahwa strategi penyiapan penerbang yang konsisten berpotensi meningkatkan keselamatan dan efektivitas operasi militer di wilayah seperti Papua.
Copyrights © 2025