Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia merupakan upaya pemerintah untuk membangkitkan perekonomian dengan mengembangkan UMKM pasca pandemi Covid-19, maka seluruh elemen masyarakat diminta untuk turut serta menyukseskan gerakan ini. Penelitian ini menganalisis implementasi gerakan nasional ini di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara untuk mengumpulkan data primer tentang pengembangan UMKM dari satuan kerja perangkat daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah MACTOR (Matriks, Aliansi, Taktik, Konflik, dan Rekomendasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dekranasda merupakan tiga instansi yang memegang peranan penting dalam menyukseskan Program Bangga Buatan Indonesia di Yogyakarta. Kolaborasi ketiga instansi tersebut dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri berdampak pada keberlanjutan Program Bangga Buatan Indonesia. Namun, program pembinaan yang dilaksanakan oleh seluruh instansi tersebut rawan terjadi tumpang tindih program, tumpang tindih kewenangan, dan duplikasi program. Untuk itu diperlukan komunikasi dan koordinasi antar instansi agar pembinaan dapat berjalan efektif dan efisien.
Copyrights © 2024