Ada beberapa masalah menyusui, termasuk ASI yang tidak mencukupi produksi, terutama dalam beberapa hari pertama kehidupan, karena kurangnya progesteron, estrogen, dan prolaktin pada ibu. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI ibu setelah melahirkan, dengan tujuan untuk merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin. Contoh teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI antara lain dengan perawatan payudara, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pijat oksitosin dan Woolwich . Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan pijat oksitosin dengan Woolwich terhadap produksi ASI pada ibu post partum di PMB Mulyani Kalinyamatan Jepara. Penelitian dilakukan di PMB Mulyani Kalinyamatan Jepara. Sampel yang digunakan dalam sebanyak 32 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pijat oksitosin 16 responden dan kelompok Woolwich 16 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan analisa bivariat uji Man- Whitney . Hasil penelitian pada kelompok intervensi (pijat oksitosin) produksi ASI sebelum perlakuan rata-rata 24,69 mL setelah perlakuan menjadi 55,63 mL dengan selisih peningkatan produksi ASI sebanyak 30,94 mL, sedangkan kelompok kontrol (pijat Woolwhich ) produksi ASI sebelum perlakuan rata-rata 30,31 mL setelah perlakuan menjadi 41,87 mL dengan selisih peningkatan produksi ASI sebanyak 11,56 mL. Hasil uji Man- Whitney menunjukkan nilai p- value sebesar 0,0001 yang artinya terdapat perbedaan antara kenaikan produksi ASI pada kelompok intervensi dengan kelompok control. Kesimpulannya pijat oksitosin lebih efektif untuk meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan pijat Woolwhich .
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025