Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MOTIVASI KADER DAN KELENGKAPAN PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BALITA DI KABUPATEN KUDUS Tristanti, Ika; Risnawati, Indah
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2017): INDONESIA JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Indonesia Jurnal Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.685 KB) | DOI: 10.26751/ijb.v1i1.221

Abstract

AbstrakBadan kesehatan dunia (WHO, 2011) memperkirakan bahwa 54% kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Di Indonesia, saat ini tercatat 4,5% dari 22 juta balita atau 900 ribu balita di Indonesia mengalami gizi kurang atau gizi buruk dan mengakibatkan lebih dari 80% kematian anak (Kemenkes,2012). Status gizi balita di Jawa Tengah tahun 2012 menunjukkan status gizi kurang sebesar 4,88% dan gizi buruk sebesar 0,06% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012). Kabupaten Kudus tahun 2013 terdapat 3,74% balita menderita gizi kurang dan 0,76% gizi buruk. Penggunaan Kartu Menuju Sehat(KMS) untuk memantau pertumbuhan balita sangat efektif dan bermanfaat untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan seperti gizi kurang ataupun gizi buruk. Pengisian KMS dilakukan oleh kader kesehatan. Hasil survei pendahuluan dengan wawancara yang mendalam kepada 10 kader posyandu pada bulan Desember 2016 di Kabupaten Kudus, diperoleh 4 kader (40%) lengkap dalam pengisian KMS dan 6 kader (60%) tidak lengkap dalam pengisian KMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kader terhadap kelengkapan pengisian Kartu Menuju Sehat di Kabupaten Kudus. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Tempat penelitian ini di Posyandu Kabupaten Kudus pada bulan Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 39 kader yang bertugas mengisi KMS. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan uji univariat dan bivariat dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh motivasi kader dengan kelengkapan pengisian Kartu Menuju Sehat. Hendaknya kader kesehatan lebih diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan tentang posyandu dan pengisian KMS. Selain itu, insentif yang diberikan kepada kader lebih ditingkatkan lagi. Kata kunci : Motivasi, Kader,Kartu Menuju Sehat AbstractThe World Health Organization (WHO, 2011) estimates that 54% of child deaths are caused by poor nutritional status. In Indonesia, there are 4.5% from 22 million children less than 5 years or 900 thousand children less than 5 years in Indonesia suffered malnutrition or poor nutrition, and there are resulted more than 80% from childhood deaths (MoH, 2012). Nutritional status of children in Central Java in 2012 showed that malnutrition status is 4.88% and malnutrition is 0.06%  (Central Java Provincial Health Office, 2012). Kudus Regency in 2013 has 3.74% toodler under five suffer from malnutrition and 0.76% severe malnutrition. The use of Kartu Menuju Sehat (KMS) to monitor the growth of children is very effective and useful for detecting the presence of growth disorders such as malnutrition or poor nutrition. Charging KMS is done by health workers/ health cadre. The results of  preliminary survey with in-depth interviews to 10 cadres Posyandu in December 2016 in Kudus,is there are four cadres (40%) complete in charging  KMS and 6 (60%) did not complete in charging KMS. The purpose of this study was to determine the effect of the motivation of cadres in completeing Kartu Menuju Sehat in Kudus. The study was observational analytic with cross sectional design. This study place at Kudus District in January 2017. The population in this study is the  total 39 cadres and their duty to fill KMS.  The sampling technique is accidental sampling. Furthermore, the data obtained were analyzed by univariate and bivariate using SPSS version 20.  The results of this study are there is no motivational effect cadre completeness Kartu Menuju Sehat. Health workers should be given the opportunity to attend training on posyandu and charging KMS. In addition, the incentives for the cadres can be added and developed.  Key words: Motivation, cadres, KMS
Effectiveness of Virgin Coconut Oil and Virgin Olive Oil on Perineal Laceration Asiyah, Nor; Risnawati, Indah; Khoirunnisa', Fania Nurul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i3.11076

Abstract

Perineal massage is one of the way to reduce maternal morbidity and reduce the risk of bleeding caused by laceration of the perineum. Not only Virgin Olive Oil, but also Virgin Coconut Oil becomes the alternative thing that easily absorbed by the skin. This study aims to examine the effect of Virgin Coconut Oil and Virgin Olive Oil on perineal massage on the degree of perineal laceration. This research was Quasi experimental designs, with the subjects were pregnant women with gestational age ≥34-35 weeks. The data used the Mann-Whitney test and tested 2 proportions to assess the effectiveness of the essential oils used. The result showed that there was influence of perineal massage with perineal laceration (p <0,05). Therefore, there is influence of VCO and VOO on perineal massage against the perineal laceration event. Further research is needed to assess the determinants of perineal laceration with different variables or interventions.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI HASIL UAN DENGAN KEJADIAN AMENORE PADA SISWI KELAS XII DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR DEMAK TAHUN 2011 Haniah, Haniah; Supardi, Supardi; Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Masa remaja sangat identik dengan masa pubertas dimana selama masa remaja akan terjadi penambahan kecepatan pertumbuhan atau pacu tumbuh (growth sput), mulai munculnya tanda-tanda seks sekunder pada remaja putri, mulai terjadi kematangan organ seksual dan terjadi perubahan-perubahan psikososial. Dengan memikirkan suatu masalah yang tengah dihadapi, kadang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan pada remaja. Keadaan ini akan menyebabkan hipofisis memproduksi glukokortikoid dalam jumlah besar untuk menanggulangi kecemasan yang terjadi,  yang menyebabkan produksi LH dan FSH ditekan sehingga siklus menstruasi terganggu.Tujuan : Untuk mengetahui adakah hubungan tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun 2011.Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatiif, dengan pendekatan cross sectional, Data yang dikembangkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner.  Populasinya adalah siswi kelas XII sejumlah 120 siswi di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak, dengan menggunakan tekhnik   sampel random samlling yaitu mengambil sampel secara acak. Analisa data menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji chi kuadrat dengan taraf signifikan 5 %.Hasil : Penelitian menunjukan bahwa x2 hitung (6,302) >x2 tabel (3,841). Maka Ho  ditolak dan Ha  diterima yang berarti ada hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karangayar Demak Tahun 2011.Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun 2011.
KORELASI ANEMIA PADA IBU HAMIL CUKUP BULAN DENGAN ANTROPOMETRI BAYI BARU LAHIR Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 2 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya  prevalensi  anemia  dalam  kehamilan  di  wilayah  Kabupaten  Jepara  dapat meningkatkan  risiko  lahirnya  bayi  dengan  berat  lahir  rendah  yang  merupakan  salah  satu penyebab  kematian  neonatal.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  korelasi  anemia pada ibu hamil cukup bulan dengan antropometri bayi baru lahir. Penelitian  dilakukan  secara  analitik  korelasional  dengan  pendekatan  cross  sectional. Subjek  penelitian  152  parturien  yang  diperiksa  kadar  hemoglobinnya  dan  diukur antropometri bayinya. Analisis bivariabel menggunakan uji chi kuadrat, uji Mann-Whitney, dan uji korelasi dengan Rank-Spearman, untuk multivariable dengan analisis regresi linier.Hasil penelitian: bayi yang lahir dari ibu hamil dengan anemia mempunyai antropometri lebih  kecil  (p<0,001),  dan  terdapat  korelasi  negatif  antara  beratnya  anemia  dengan antropometri  bayi baru  lahir  (r= -0,403 -0,707).  Hasil  uji regresi  linier  19-47,7%  variasi antropometri dipengaruhi oleh anemia, umur dan LILA pada ibu hamil. Simpulan: Antropometri bayi yang lahir dari ibu hamil cukup bulan dengan anemia lebih kecil,  semakin  berat  anemia  pada  ibu  hamil  maka  semakin  kecil  rata-rata  ukuran antropometri pada bayi yang dilahirkan.
DAMPAK ANEMIA KEHAMILAN TERHADAP PERDARAHAN POST PARTUM Risnawati, Indah; Hanung PSN, Allania
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan postpartum akibat Atonia uteri  merupakan salah satu penyebab terbesar pada kematian ibu di Indonesia. Hal  ini diperberat dengan  kondisi ibu hamil yang mengalami anemia saat kehamilannya, anemia dalam kehamilan yang sering disebabkan oleh defisiensi zat besi prevalensinya masih cukup tinggi di Indonesia. Anemia dalam kehamilan yang merupakan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah diduga menjadi faktor yang dapat memengaruhi terjadinya perdarahan postpartum.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan jumlah perdarahan postpartum pada ibu hamil yang menderita anemia dan tidak anemia, subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang akan melahirkan di 2 BPM yaitu BPM Rohmah dan Sri Mulyani, dengan metode cross sectional yaitu dengan mengukur kadar hemoglobin ibu saat awal proses persalinan dan mengukur jumlah perdarahan  2 jam postpartum dengan jumlah kehilangan darah menggunakan bengkok dan  mengukur tekanan darah systole dan diastole kemudian hasil dari 2 pengukuran akan dianalisis.Pada penelitian didapatkan hasil tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara anemia dan perdarahan, perdarahan dan penurunan tekanan darah, karena responden pada penelitian ini hanya ditemukan anemia ringan. Peningkatan deteksi  anemia pada ibu hamil sedini mungkin menjadi salah satu upaya menurunkan kematian ibu akibat perdarahan post partum.
ANGKA KEJADIAN NYERI PERUT BAGIAN BAWAH PADA AKSEPTOR KB AKDR CUT 380 A DI PUSKESMAS MEJOBO TAHUN 2011 Mahmudah, Siti; Astuti, Dwi; Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode kontrasepsi yang dapat dipilih adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Sampai saat ini, AKDR merupakan jenis kontrasepsi yang kurang diminati jika dibandingkan dengan KB suntik dan pill. Salah satu efek samping KB AKDR adalah adanya nyeri perut bagian bawah. Ini terjadi biasanya pada saat nyeri haid. Nyeri pada setiap akseptor bermacam – macam tregantung dari penanganan yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian nyeri perut bagian bawah pada akseptor KB AKDR CuT 380 A di Puskesmas Mejobo tahun 2011. Menurut sifat dasar penelitian ini termasuk jenis deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang menggunakan KB AKDR CuT 380A di Puskesmas Mejobo pada bulan Januari – Desember 2009 sebanyak 64 orang. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian  besar  ibu memiliki umur < 20 tahun yaitu sebanyak 14 orang (21.9%), yang memiliki umur  20 - 30 tahun sebanyak 43 orang (67.2%) dan yang memiliki umur > 30 tahun sebanyak 7 orang (10.9%), sebagian  besar  ibu memiliki pendidikan dasar yaitu sebanyak 41 orang (64.1%), yang memiliki pendidikan menengah sebanyak 16 orang (25%), dan yang tinggi sebanyak 7 orang (10.9%), sebagian  besar  ibu bekerja yaitu sebanyak 50 orang (78.1%) dan yang tidak bekerja sebanyak 14 orang (21.9%). Sebagian  besar mengalami efek samping nyeri perut bagian bawah ringan 38 orang (59.4%), dan yang tidak nyeri sebanyak 26 orang (40.6%).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita kanker payudara yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia yaitu 21,69 % pada tahun 2011 dan hal ini dapat mengakibatkan kematian. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan upaya deteksi dini kanker payudara yang dapat dilakukan oleh wanita mulai masa remaja yang sudah menstruasi sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui tanda dan gejala adanya kanker payudara.Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang  Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada remaja putri.Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif  dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri usia 14 – 16 tahun yang berada di Pondok Pesantren Rohmatillah Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang berjumlah 141 orang. Sampel pada penelitian ini  sebanyak 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 19 orang (54.3%), sebagian besar remaja tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri yaitu sebanyak 28 orang (80%), terdapat hubungan  tingkat pengetahuan tentang  Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada remaja putri dengan nilai chi square 19.792Simpulan dari hasil penelitian ini diperlukan adanya peningkatan pengetahuan tentang SADARI dan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dari tenaga kesehatan sebagai upaya deteksi dini adanya tanda dan gejala kanker payudara.
Klasifikasi Data Mining Untuk Mengestimasi Potensi Curah Hujan Berdampak Banjir Daerah Menggunakan Algoritma C4.5 Risnawati, Indah; Leily, Syifa Rahma; Kusuma, Fransisca; Muliawati, Najwa Salsabila; Ramdani, Arjun Nourmansyah; Qurani, Aria Farhan; Irfiani, Eni
Jurnal INSAN Journal of Information System Management Innovation Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jinsan.v3i2.3050

Abstract

Pada tahun 2020, di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami curah hujan yang tinggi. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi bencana alam, terutama banjir. Akibat bencana banjir tersebut banyak unit rumah warga yang terendam setinggi 20-40 cm yang menyebabkan kerugian finansial bagi para warganya. Hal ini juga disebabkan oleh kerusakan lingkungan dan meluapnya tiga sungai besar karena ulah manusia itu sendiri. Dalam penelitian ini dibuat untuk menyadarkan masyarakat bahwa bukan hanya curah hujan tinggi yang menyebabkan bencana banjir, tapi juga ulah manusia yang merusak lingkungan. Terjadinya bencana banjir dikarenakan curah hujan tinggi di analisis menggunakan metode klasifikasi pada data mining yaitu algoritma C4.5. Pertama melakukan pengumpulan dataset lalu membuat model pohon keputusan untuk mendapatkan hasil dari klasifikasi curah hujan yang menyebabkan bencana banjir. Hasil akhir prediksi dengan menggunakan model pohon keputusan diperoleh tingkat akurasi sebesar 83,33% berdasarkan perhitungan estimasi menggunakan 60 data.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS ISPA DI PUSKESMAS BRANGSONG II KABUPATEN KENDAL Wardah, Eva; Risnawati, Indah
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 9, No 2 (2024): IJF (INDONESIA JURNAL FARMASI)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v9i2.2882

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan yang menyerang organ saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah yang dimulai dari hidung sampai kantong paru (alveoli) termasuk pada jaringan adneksa seperti sinus (sekitar rongga hidung, rongga telinga bagian tengah dan pleura). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengevaluasi penggunaan antibiotik pada kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di Puskesmas Brangsong II tahun 2023. Jenis penelitian observasional (non- experimental) dengan rancangan penelitian secara deskriptif kuantitatif menggunakan metode cross sectional. Pendekatan yang dilakukan dengan cara retrospektif dengan sampel dengan jumlah sampel dalam penelitian ini 341 responden. Hasil analisis statistic menggambarkkan evaluasi dalam pemberian antibiotic pada pasien ISPA yaitu tepat dengan diagnosis ISPA 341 responden (100.0%), Tepat obat dalam penanganan ISPA menggunakan antibiotic mayoritas  amoxcycillin 500 mg yaitu 202 (59.2%) dan minoritas Dionicol syrp kering dan Kotrimoxazole tablet yaitu 1 responden (0.3%), tepat dosis pemberian  antibiotik pada pasien ISPA sudah tepat dosis (55.4%) dan minoritas 480 mg yaitu 1 responden (3%) dan tepat interval (cara pemberian)  (55.7%) dan minoritas (0.3%). Kesimpulan menunjukkan bahwa evaluasi penggunaan antibiotik pada kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di Puskesmas Brangsong II Tahun 2023 dinyatakan sudah sesuai.
Perbandingan Pijat Oksitosin dengan Woolwich terhadap Produksi ASI pada Ibu Post Partum di PMB Mulyani Kalinyamatan Jepara Risnawati, Indah; Nisak, Ana Zumrotun; Widayanti, Ida Zuliana Ayu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 20th University Research Colloquium 2025: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beberapa masalah menyusui, termasuk ASI yang tidak mencukupi produksi, terutama dalam beberapa hari pertama kehidupan, karena kurangnya progesteron, estrogen, dan prolaktin pada ibu. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI ibu setelah melahirkan, dengan tujuan untuk merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin. Contoh teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI antara lain dengan perawatan payudara, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pijat oksitosin dan Woolwich . Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan pijat oksitosin dengan Woolwich terhadap produksi ASI pada ibu post partum di PMB Mulyani Kalinyamatan Jepara. Penelitian dilakukan di PMB Mulyani Kalinyamatan Jepara. Sampel yang digunakan dalam sebanyak 32 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pijat oksitosin 16 responden dan kelompok Woolwich 16 responden. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan analisa bivariat uji Man- Whitney . Hasil penelitian pada kelompok intervensi (pijat oksitosin) produksi ASI sebelum perlakuan rata-rata 24,69 mL setelah perlakuan menjadi 55,63 mL dengan selisih peningkatan produksi ASI sebanyak 30,94 mL, sedangkan kelompok kontrol (pijat Woolwhich ) produksi ASI sebelum perlakuan rata-rata 30,31 mL setelah perlakuan menjadi 41,87 mL dengan selisih peningkatan produksi ASI sebanyak 11,56 mL. Hasil uji Man- Whitney menunjukkan nilai p- value sebesar 0,0001 yang artinya terdapat perbedaan antara kenaikan produksi ASI pada kelompok intervensi dengan kelompok control. Kesimpulannya pijat oksitosin lebih efektif untuk meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan pijat Woolwhich .